Muhammad Aiz Luthfi
Kontributor
Para kader Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Subang harus bisa mandiri secara ekonomi sebagaimana telah dicontohkan oleh PBNU melalui Koin Muktamar dan PW GP Ansor Jawa Barat yang telah meluncurkan wakaf kader mandiri.
Pernyataan ini disampaikan Ketua GP Ansor Kabupaten Subang, Asep Alamsyah HD saat memberikan sambutan penutupan pada kegiatan Pendidikan Kader Dasar (PKD) yang digelar di Pesantren Miftahul Huda Al-Jalal, Jalan Arif Rahman Hakim, Subang, Jawa Barat, Ahad (16/2).
"Kita harus tunjukkan bahwa kader GP Ansor Subang merupakan kader militan dan mandiri," tegas Asep di hadapan 79 kader GP Ansor Subang yang baru saja lulus dan dibaiat.
Langkah awal menuju kader mandiri, lanjut Asep, bisa ditunjukkan dengan ikut serta dalam mensukseskan program Koin Muktamar PBNU dan Wakaf Anggota GP Ansor Jawa Barat dengan menyumbang minimal Rp 10 ribu per anggota.
"Kemandirian ekonomi akan membawa GP Ansor menjadi organisasi yang maju secara terhormat," tambahnya.
Baca juga: Ansor Subang Dukung Pemerintah Tak Pulangkan Eks WNI Pro ISIS ke Tanah Air
Diceritakan Asep, GP Ansor Subang sudah berupaya melangkah menuju organisasi yang mandiri. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan PKD yang tidak mengajukan proposal bantuan kepada pihak lain. Sebab, saat akan mengadakan kegiatan kaderisasi tingkat awal di tubuh GP Ansor itu, ia beserta jajaran pengurusnya berkoordinasi dengan beberapa pesantren yang diasuh oleh pengurus PCNU Subang.
"Kalau di pesantren minimal tempat dan makan bisa ditanggung oleh pengasuhnya," ujar Asep.
Dalam kesempatan itu, ia pun mendorong para kader GP Ansor untuk berjihad di tengah masyarakat, baik masyarakat yang ada di dunia nyata maupun warganet di dunia maya.
"Jihad kita bukan melempar bom. Jihad kita adalah berkontribusi kepada masyarakat dengan cara aktif menjadi pengurus Ikatan Remaja Masjid, Karang Taruna, dan sebagainya," tandas Asep.
Di dunia maya, sambungnya, para kader GP Ansor harus punya peran dengan cara aktif di media sosial, hal ini bertujuan untuk menghalau dan menetralisir propaganda dari pihak tertentu yang tidak suka dengan NU dan NKRI.
"Kita harus mengawal para kiai NU baik di darat maupun di udara. Jika ada orang atau pihak tertentu yang menghina kiai kita harus ditabayunkan terlebih dahulu. Jika tabayun sulit dilakukan, maka langsung laporkan kepada pihak berwajib," pungkasnya.
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua