Awal Pendidikan Tinggi NU Berdiri di Surakarta, Bandung, dan Malang
Selasa, 21 Januari 2025 | 15:10 WIB
Mahasiswa angkatan awal PTINU Surakarta mengikuti acara dies natalis ke I tahun 1959 (Foto: Dok. Hj Aminatun)
Pendidikan menjadi salah satu isu utama bagi organisasi Nahdlatul Ulama (NU), sejak didirikan pada 31 Januari 1926. Bahkan, sebelum NU berdiri pun, para tokohnya telah banyak bergelut sebagai pendidik, baik di pondok pesantren, madrasah, dan lain-lain.
Seiring perkembangan zaman, ketika lahir sejumlah lembaga pendidikan baru, dari tingkat anak usia dini hingga perguruan tinggi, maka NU juga turut serta dalam dinamika tersebut. Termasuk, ketika NU mendirikan perguruan tinggi ataupun universitas.
Bermula pada 2 Oktober 1958, berdiri Perguruan Tinggi Islam Nahdlatul Ulama (PTINU) Surakarta. Menyusul kemudian pada tahun 1959, berdiri kampus NU di Bandung dan Malang. Sejak saat itulah, NU memiliki universitas yang terkoneksi ke tiga kota besar, yakni Bandung, Malang, dan Solo.
Baca Juga
Kemandirian Pendidikan NU
Sedangkan fakultas-fakultas yang telah berdiri saat itu baru ada empat, sekaligus juga menjadi nama kampus, yakni Fakultas Hukum (FH) NU Bandung, Fakultas Ekonomi (FE) NU di Bandung, Fakultas Hukum Islam (FHI) / Kulliyatul Qadla NU Surakarta, dan Fakultas Tarbiyah wat Ta'lim (FTT) NU di Malang.
Keberadaan kampus-kampus tersebut juga menjadi sebuah jawaban bagi NU, untuk menyongsong tantangan menjelang pengesahan Undang-Undang No 22 Tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi, yang sebelumnya belum banyak terakomodasi dalam UU No 4 tahun 1950 tentang Tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah.
Tentu ada andil besar dari PBNU dalam pendirian kampus yang tersebar di tiga kota itu. Pun secara struktur, pada awalnya kampus NU di tiga daerah tersebut baru berupa fakultas-fakultas, yang pusatnya berada di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta (kantor PBNU).
Seperti yang termaktub dalam majalah Risalah Organisasi IPNU edisi ke-3 / Tahun I (November 1961), diterangkan mengenai kegiatan rapat lengkap tentang Universitas NU yang dilaksanakan di Jakarta pada 21 November 1961. Pertemuan tersebut dihadiri Rais Aam KH Wahab Chasbullah, Ketum KH Idham Chalid, Ketua PP Ma'arif AA Dijar, Ketum PP PMII H Mahbub Djunaidi, Ketum PP IPNU H Ismail Makky, dan lain-lain.
Adapun hasil dari rapat tersebut yakni pengesahan pengurus yayasan dan pimpinan universitas, serta pengesahan nama Universitas NU. Berikut nama-nama atau susunan lengkap pengurus yayasan dan pimpinan Universitas NU di tahun 1961:
Dewa Pembina/Pengawas:
1. Dr KH Idham Chalid
2. Abdul Aziz Dijar
3. KH Wahib Wahab
4. M Soebchan ZE
5. Prof Mr R Soenarjo
Dewan Kurator:
A. Jakarta
1. M Soebchan ZE
2. Rachmat Muljomiseno
3. H Barmawi Alwi
4. M Sapi'ie
5. Muljadi
6. Mr R Soeparman
7. H Mahbub Djunaidi
B. Bandung
1. KH Engkin Zaenal Muttaqien
2. Sabri
3. A Kasoen
4. H Djumhur
5. KH Dachlan
6. Kolonel Oman Abdurrahman
7. KH Dimjathy
C. Solo
1. Sunan
2. KH Mudzakir
3. S Ali bin Jahja
4. Imam Sofwan
D. Malang
1. KH Achmad Ghozali
2. KH Mahfud Sjamsulhadi
3. Firmansjah
Sekretaris Dewan Kurator
1. Drs Djabir Mawardi
2. Zamroni BA
Pimpinan Harian
1. M Soebchan ZE
2. Rachmat Muljomiseno
3. H Mahbub Djunaidi
4. H Barmawi Alwi
5. M Sapi'ie
6. Muljadi
7. Mr R Soeparman
Pimpinan UNU:
1. Pd. Presiden : Prof Drs Soenardjo
2. Sekretaris: R Karnandi Wargasasmita MA, Sc.
Pimpinan Fakultas
1. Fakultas Hukum NU di Bandung
a. Dekan: Mr Soeardi
b. Sekretaris: Mr Julias Rasjid
2. Fakultas Ekonomi NU di Bandung
a. Dekan: Mr Achmad Sanusi (sedang di USA)
b. Pd. Dekan: M Soebchan ZE
c. Sekretaris: Drs Soeharsono Sagir
3. Fakultas Hukum Islam di Solo
a. Dekan: PP Ma'arif NU
b. Sekretaris: Kiai Sadjadi / Musa Abdillah
4. Fakultas Tarbijah wat Ta'lim di Malang
a. Dekan: Mr Moh Koesnoe
b. Sekretaris: -
Kantor Pusat Jajasan/Universitas yang bertempat di Jakarta, saat itu mempunyai bagian-bagian: tata usaha, keuangan, inspeksi, urusan pegawai, research/statistik/anggaran belanja yang dikepalai oleh Fachrurazy AH.
Ajie Najmuddin, pemerhati sejarah NU