Bagi Gus Dur, seorang presiden tidak ada waktu untuk meliburkan diri. Lalu bagaimana untuk mengatasi rasa lelah ketika harus bertugas mengurus negara setiap hari?

Cerita ini berawal dari usulan cuti. Gus Dur ditanya tentang persoalan cuti seorang Presiden RI. “Gus, menurut Anda, bagaimana tentang cuti ini?” tanya seorang wartawan kepadanya.

“Cuti? Waah, urusan negara teramat penting untuk ditinggal cuti oleh presidennya hanya karena lelah bekerja,” jawab Gus Dur.

“Lalu bagaimana untuk mengatasi lelah bagi seorang Presiden kalau tidak ada cuti, Gus?” wartawan lain menimpali.

“Kalau lelah, ya tidur saja tidak usah cuti segala,” ucap Gus Dur.

Gus Dur kembali berseloroh, “Begini, waktu saya jadi Presiden, saya tidak pernah cuti. Kalau lelah ya tidur meski lagi sidang kabinet”. Tawa pun pecah. (Fathoni)