Pada masa Soekarno, bongkar-pasang mentri merupakan hal yang lumrah. Ketika Kabinet Karya yang dipimpin Djuanda naik, ia menganjurkan supaya kabinetnya banyak bekerja daripada berbicara.
Mendengar slogan ini, Mahbub Djunaidi, esais berjuluk pendekar pena, membincangkannya dengan Ketua Umum PBNU KH Idham Chalid.
<>Mahbub sendiri mengemukakan pendapatnya. Bahwa semestinya banyak bicara banyak bekerja.
“Akur!” tegas Idham Chalid.
Tak hanya itu, pria kelahiran Amuntai ini menambahkan penjelasannya.
“Sebab, banyak bicara tanpa kerja, itu namanya burung beo. Sementara banyak berkerja sedikit bicara, namanya maling,” ungkapnya. (Abdullah Alawi)