"Kang, saya mau keluar saja dari NU," ucap pelukis Robert Nasrullah kepada koleganya sesama pelukis, Nasirun.
<>
"Lhah, kenapa?" Meski bertanya, Nasirun tidak kaget, malah mengeluarkan tawanya yang khas. Robert yang justru kaget melihat respon seniornya yang tertawa saja.
"Nganu, Kang.. Nganu..?"
Robert malah bingung sendiri. Mungkin ia ingin menarik saja ucapannya keluar dari NU.
Robert memang pelukis NU thothok, minimal santri thothok-lah. Bagaimana tidak, selain pelukis, Robert yang berdarah Bugis adalah seorang qori handal, Al-Qur'an ia hafal. Salah satu pesantren yang pernah ia singgahi adalah Pesantren Huffazd, Al-Munawir, Krapyak Yogyakarta, salah satu basis aktivis NU di Yogya. Dan sekarang, lelaki kelahiran Banjarmasin 1977 itu tercatat sebagai imam besar masjid Sunan Kalijaga, UIN Yogyakarta. Lho, kok mau keluar dari NU?
"Nganu ngopo?" tanya Nasirun lagi, makin keras ketawanya.
"Nganu.. Nganu, Kang, aku kecewa dengan Lesbumi." Akhirnya Robert berterus terang.
Nasirun Makin tertawa keras. Terpingkal-pingkal ia. Robert pun bingung.
"Hahahaha... Hahaha.. Ndak masalah keluar NU, Kang. Tapi jangan lama-lama ya. Nanti masuk NU lagi. Sampeyan kan tahu sendiri, saya pernah masuk Muhammadiyah selama seminggu. Tapi setelah itu kan masuk NU lagi," cerita Nasirun, sambil terus tertawa. (Hamzah Sahal)