Badan PBB untuk pangan, WFP, melaporkan, sebanyak 12,4 juta orang di Suriah tengah berjuang untuk mendapatkan cukup makanan untuk dikonsumsi.
Damaskus, NU Online
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi urusan pangan, WFP, melaporkan, sebanyak 12,4 juta orang di Suriah tengah berjuang untuk mendapatkan cukup makanan untuk dikonsumsi. Kata WFP, kondisi mereka semakin memprihatinkan dari waktu ke waktu.
Berdasarkan hasil penilaian akhir 2020, WFP mengatakan, angka itu (12,4 juta orang) menunjukkan bahwa 60 persen penduduk Suriah sekarang tidak aman pangan. Sementara pada Mei tahun lalu, ada 9,3 orang rawan pangan di Suriah. Artinya, ada peningkatan cukup signifikan selama semester dua 2020.
Juru bicara WFP, Jessica Lawson, mengatakan bahwa ada banyak orang Suriah yang mengalami kelaparan, kemiskinan, dan rawan pangan lebih parah dari sebelumnya. “Ini sangat mengkhawatirkan bahwa makanan pokok sekarang berada di luar jangkauan sebagian besar keluarga,” kata Lawson, dikutip Arab News, Sabtu (13/2).
Perang Suriah yang berusia 10 tahun telah memporak-porandakan ekonomi dan membuat inflasi melonjak di seluruh negeri. Ditambah, pandemi virus corona dan krisis keuangan di negara tetangga Lebanon yang memperlambat arus dolar masuk juga membuat ekonomi Suriah semakin terpuruk.
Menurut laporan WFP, pada awal 2021 harga makanan secara nasional 33 lebih tinggi dari rata-rata lima tahun sebelum perang. Kata Lawson, banyak keluarga yang bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
“Situasi ekonomi di Suriah memberikan tekanan besar pada keluarga yang tidak memiliki apa pun yang tersisa setelah konflik bertahun-tahun,” ujarnya.
Perang Suriah yang meletus pada 2011 lalu telah membuat lebih dari 387 ribu orang meninggal dunia dan menyebabkan jutaan orang harus mengungsi dari rumahnya.
Kondisi yang sama juga dialami oleh negara mayoritas Muslim lainnya, Yaman. Akibat perang sipil antara pemerintah dengan kelompok Houthi dan pandemi Covid-19, sedikitnya 400 ribu anak di bawah usia lima tahun di Yaman bisa meninggal karena kelaparan tahun ini. Hal itu bisa terjadi tidak ada intervensi untuk membantu Yaman yang sedang krisis. Dari laporan PBB juga, 80 persen dari total penduduk Yaman 29 juta jiwa bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad