Akibat Serangan Israel, Hampir 5.000 Siswa Palestina Tewas dan 620 Ribu Anak Putus Sekolah
Rabu, 7 Februari 2024 | 18:00 WIB
Anak-anak Palestina duduk di tengah reruntuhan ketika yang lain mencari sebuah bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Khan Younis di Jalur Gaza selatan. (Foto: Reuters/Mohammed Salem)
Jakarta, NU Online
Kementerian Pendidikan Palestina melaporkan bahwa jumlah korban siswa tewas akibat agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat yang meletus 7 Oktober 2023 lalu terus meningkat. Menurut pernyataan resmi yang dirilis, sebanyak hampir 5.000 siswa tewas dan 8.514 lainnya terluka.
"4.895 siswa tewas dan 8.514 terluka sejak awal agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat pada 7 Oktober," kata Kementerian dilansir dari kantor berita WAFA, Rabu (7/2/2024).
Rincian data menunjukkan bahwa di Jalur Gaza, 4.851 siswa telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan Israel, sementara 8.227 lainnya mengalami luka-luka serius. Di Tepi Barat, 44 siswa dilaporkan tewas, 283 terluka, dan 89 ditahan.
Selain korban siswa, 239 guru dan administrator sekolah juga dilaporkan tewas dan 836 lainnya mengalami luka-luka di Jalur Gaza, sementara di Tepi Barat, enam orang terluka dan lebih dari 71 ditahan.
Dampak serangan ini juga terasa pada sistem pendidikan Palestina secara keseluruhan. Lebih dari 620.000 anak-anak di Palestina telah kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan sejak awal agresi.
Sekitar 286 sekolah pemerintah dan 65 yang terafiliasi dengan UNRWA telah menjadi target serangan, dengan 83 di antaranya mengalami kerusakan parah dan 7 hancur total di Jalur Gaza. Sementara itu, 49 sekolah di Tepi Barat juga dilaporkan rusak akibat serangan.
Kementerian Pendidikan Palestina menegaskan bahwa serangan terhadap sekolah telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur pendidikan Palestina.
Sebanyak 90 persen dari sekolah pemerintah dan bangunan pendidikan lainnya mengalami kerusakan, dan 29 persen bangunan sekolah tidak dapat dioperasikan karena hancur atau rusak parah. Sebanyak 133 sekolah pemerintah di Jalur Gaza bahkan harus dijadikan pusat penampungan untuk warga yang terdampak.
"Penargetan sekolah Israel mempengaruhi 90 persen sekolah pemerintah dan bangunan pendidikan, yang mengalami kerusakan langsung dan tidak langsung, selain 29 persen bangunan sekolah yang tidak dapat dioperasikan karena dihancurkan sepenuhnya atau rusak parah, dan bahwa 133 sekolah pemerintah digunakan sebagai pusat penampungan di Jalur Gaza," paparnya.
Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas Palestina sejak perang yang meletus pada 7 Oktober 2023 lalu telah mencapai angka lebih dari 27 ribu jiwa dengan lebih dari 71 ribu korban luka-luka.
Militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 27.859 warga Palestina. PCBS mencatat bahwa 27.478 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 382 korban jiwa terdapat di Tepi Barat. Korban anak-anak dilaporkan mencapai 12.345.
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.