London, NU Online
Para aktivis dan pengacara di Inggris telah meluncurkan sebuah kampanye agar para pelaku kejahatan kemanusiaan terhadap minoritas Rohingya Myanmar diadili. Kampanye yang diberi nama Keadilan untuk Minoritas Rohingya (Justice for Rohingya Minority) ini diluncurkan di markas besar Amnesti Internasional di London, Rabu (9/5) lalu.
Kepala Eksekutif Justice for Rohingya Minority (JFRM) Abdulla Faliq mengatakan, kelompok ini bertujuan untuk mencari keadilan bagi hampir 700 ribu orang Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh menyusul tindakan brutal militer 25 Agustus tahun lalu. Selain itu, JFRM juga mendorong pemerintah Inggris untuk menekan Myanmar sehingga proses hukum bisa dipercepat.
Anggota JFRM terdiri dari pengacara, ahli hukum, dan akademisi. Mereka bertekad akan mengumpulkan bukti kejahatan tentara Myanmar terhadap warga Rohingya dan mengambil langkah untuk mengadili para pelaku. Di samping itu, JFRM juga akan mendorong pemerintah Myanmar untuk memulangkan para pengungsi Rohingya dengan hak kewarganegaraan penuh.
Anggota JFRM dan Direktur Burma Campaign UK Mark Farmaner berpendapat bahwa respons internasional terhadap krisis Rohingya telah dibungkam.
“Sembilan bulan sejak awal krisis ini, Min Aung Hlaing (panglima militer Myanmar) tidak membayar harga untuk apa yang telah dilakukannya," kata Farmaner seperti dilaporkan Aljazeera, Jumat (11/5).
Farmener menambahkan, tentara Myanmar telah menargetkan etnis lainnya untuk diperlakukan sama dengan warga Rohingya. Baru-baru ini, ‘pertempuran’meletus di negara bagian Kachin Myanmar utara.
“Sangat penting untuk mengakhiri kebebasannya (Min Aung Hlaing) dari hukuman,” ucapnya. (Red: Muchlishon)