Al-Qur’an Dirobek dalam Demo Anti-Islam di Oslo, Polisi Tangkap 29 Orang
Ahad, 30 Agustus 2020 | 02:45 WIB
Seorang aktivis anti-Islam merobek Al-Qur'an dalam aksi protes di Oslo, Norwegia, Sabtu (29/8). (Foto: FB Lars Thorsen via RT)
Oslo, NU Online
Sebuah kelompok anti-Islam bernama Stop Islamization of Norway (SIAN) mengorganisasi aksi protes di luar gedung parlemen di Oslo, Norwegia pada Sabtu (29/8). Semula, aksi protes berjalan damai. Para demonstran mendengarkan orasi dari Ketua SIAN Lars Thorsen yang menghina Nabi Muhammad sebagai ‘nabi palsu’.
Di sisi lain, ratusan pengunjuk rasa yang kontra juga berkumpul. Mereka menabuh genderang dan meneriakkan “Tidak ada rasis di jalanan kami.” Untuk menjaga ketertiban, pihak keamanan setempat mendirikan penghalang untuk memisahkan antara para pendemo dan yang kontra.
Namun kemudian aksi unjuk rasa berubah menjadi kekerasan sesaat setelah seorang aktivis wanita anggota SIAN mengangkat kitab suci Al-Qur’an dan kemudian menyobeknya, halaman demi halaman. Tidak hanya itu, dia kemudian meludahinya.
Dilihat NU Online dari laman DW, Ahad (30/8), sebelum merobek halaman-halaman Al-Qur’an, wanita tersebut mengatakan: “Lihat, sekarang saya akan menodai Al-Qur’an.” Diketahui, wanita tersebut sebelumnya pernah didakwa dengan dakwaan ujaran kebencian. Namun kemudian dia dibebaskan.
Melihat hal itu, para pengunjuk rasa tidak terima Al-Qur’an dirobek. Bentrokan pun pecah. Mereka melemparkan telur ke anggota SIAN. Mereka juga mencoba melewati barikade polisi. Pihak kepolisian segera turun tangan untuk menangani hal itu.
Pihak keamanan menggunakan semprotan merica dan gas air mata untuk memisahkan dua kelompok yang saling berhadapan tersebut. Setelah insiden ini, demonstrasi yang digagas SIAN berakhir lebih awal. Para anggota SIAN dikawal polisi untuk kembali, sementara para pengunjuk rasa yang kontra tetap diizinkan untuk berada di lokasi.
Polisi menangkap 29 orang, beberapa di antaranya adalah anak di bawah umur. Belum ada keterangan lebih lanjut siapa-siapa saja yang ditangkap polisi tersebut. Apakah dari kelompok demonstrasi atau yang kontra. Insiden itu juga menyebabkan satu orang terluka.
Beberapa aksi unjuk rasa yang diinisiasi SIAN di masa lalu juga berakhir dengan bentrokan antara anggota kelompok dengan mereka yang kontra.
Sebagaimana diketahui, protes di Norwegia terjadi setelah insiden serupa di Kota Malmo, Swedia pada Jumat (28/8). Di Swedia, para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi setelah seorang ekstremis sayap kanan membakar salinan Al-Qur’an.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad