Aparat Saudi Tangkap Pemilik Travel Umrah dan 50 Calon Jamaah Haji dengan Visa Ziarah
Sabtu, 8 Juni 2024 | 07:10 WIB
Makkah, NU Online
Aparat keamanan Kerajaan Arab Saudi (KSA) menangkap perempuan berinisial LMN (40 tahun) pemilik travel inisial AND Tour and Travel, keponakannya, dan 50 calon jamaah haji yang mengantongi visa ziarah syakhshiyyah.
Aparat keamanan KSA menangkap mereka pada 25 Mei 2024 ketika perjalanan menuju hotel tempat mereka tinggal di Makkah. "Ditangkap di Makkah saat menuju hotel," kata Konjen RI di Jeddah Yusron B Ambary saat jumpa pers via aplikasi Zoom di Makkah, Jumat (7/6/204) siang waktu Arab Saudi (WAS).
Aparat keamanan KSA memeriksa dan menginterogasi semua yang ditangkap lalu melepaskan 50 jamaah dan keponakan LMN.
"Saat ditangkap, dia bersama keponakannya. Keponakannya langsung dilepas, kalau LMN ditahan," kata Yusron.
Aparat keamanan KSA menetapkan LMN sebagai tersangka. LMN secara aktif menawarkan paket haji murah tanpa antre dengan visa non-haji melalui akun fesbuk yang diikuti lebih dari 5000 pengikut.
"Bukan selebgram tapi dia pegiat medsos. Dia menjual melalui akun Facebook-nya, sudah punya pengikut 5 ribu," kata Yusron.
Yusron menambahkan, travel berinisial AND Tour and Travel yang dikelola LMN diketahui baru memiliki izin operasional penyelenggaraan umrah. Travel tersebut belum memiliki izin operasional penyelenggaraan haji.
"Baru miliki izin umrah, belum miliki izin haji," kata Yusron.
LMN menjanjikan kepada 50 jamaahnya untuk berhaji tanpa antre dan tasreh dengan membayar Rp.100 juta setiap orangnya. Saat ini LMN masih diperiksa pihak kejaksaan Arab Saudi dan dikenakan pasal financial fraud.
Aparat keamanan Arab Saudi menangkap LMN berdasarkan laporan dari akun X. “Jadi dilaporkan oleh akun X atau twitter dengan mention aparat keamanan Arab Saudi, lalu dikejar menuju hotel,” kata Yusron.
Pihak KJRI membantu AC, suami LMN, untuk mengajukan penangguhan penahanan dengan jaminan, namun ditolak pihak kejaksaan Arab Saudi. Sebelumnya AC meminta KJRI Jeddah untuk membantu LMN.
"LMN ini kena pasal financial fraud, di Arab Saudi kasus cukup berat, tidak bisa dibebaskan melalui jaminan," ujar Yusron.
Saat ini, 50 jamaah AND Tour and Travel sudah berada di Makkah. Mereka dalam kondisi sehat, tetapi mereka belum bisa pulang. KJRI Jeddah mengimbau mereka untuk kembali ke Tanah Air agar tidak bermasalah secara hukum di Saudi.
"Tim KJRI sudah bertemu dengan jamaahnya. Mereka agak bingung dengan nasibnya. ‘Kami sudah minta mereka pulang,’ tapi mereka bilang ‘Enggak bisa pulang cepat, sudah terjadwalkan tanggal 21 Juni,’ kata mereka," kata Yusron.
Secara detail 50 orang jamaah ini berasal dari macam-macam daerah di Indonesia. Mereka kini diurus oleh suami LMN. Mereka umumnya sudah tahu sejak awal risiko seperti ini. “Tapi hanya tergiur oleh iming-iming haji murah tanpa antre,” kata Yusron.
Adapun LMN saat ini masih diperiksa pihak kejaksaan Arab Saudi. AC, suami LMN mendatangi KJRI Jeddah untuk memfasilitasi masalah hukum LMN. Masalah hukum LMN kini masih diproses dan berjalan di Kejaksaan Makkah, dan sampai saat ini belum ada keputusan.
Kalau 50 calon jamaah haji AND Tour and Travel memegang visa ziarah syakshiyyah (visa kunjungan), visa non-haji yang tidak diperkenankan otoritas KSA untuk memasuki kawasan haji yaitu Makkah dan Armuzna (Arafah, Mina, dan Muzdalifah), LMN dan suaminya AC mengantongi visa amil musimi atau temporary permitte musim haji.
“Visa itu biasa dipakai untuk kerja musiman haji,” kata Yusron.
KSA tidak main-main dalam penerapan ketat visa dan tasrih haji melalui kartu nusuk yang menjadi akses jamaah haji menuju area manasik haji Makkah dan Armuzna (Arafah, Mina, dan Muzdalifah).
Aparat keamanan KSA menjelang puncak haji 2024 memperketat pemeriksaan identitas calon jamaah haji pada jalan-jalan menuju Makkah, jalan-jalan di dalam Kota Makkah, dan bahkan pemeriksaan di hotel-hotel.