Cerita LAZISNU Bagikan Kebutuhan Pokok untuk Pengungsi Sudan
Senin, 16 Agustus 2021 | 00:00 WIB
Pembagian bantuan kebutuhan pokok untuk warga Sudan oleh NU Care-LAZISNU Kamis (12/8/2021). Penyaluran ini bekerjasama dengan Muslimat NU Sudan dan Rowahil Sudan. (Foto: NU Care-LAZISNU Sudan)
Khartum, NU Online
NU Care-LAZISNU Sudan dan PCI Muslimat NU Sudan bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan Rowahil Sudan mengadakan bakti sosial (baksos) di pelosok Negeri Sudan, Kamis (12/8/2021). Baksos yang bertemakan Sharing, Caring, and Loving Each Other ini merupakan kegiatan tahunan untuk saling peduli, serta menjalin hubungan yang lebih baik antar sesama.
Bakti sosial ini dilakukan di dua tempat yang berbeda, yaitu; Desa Darrusalam dan Bank Aqqari yang terletak di pojokan Kota Omdurman. Total donasi yang terkumpul sebanyak Rp.22.136.000 dan disalurkan dalam bentuk sembako dan pakaian layak pakai kepada kurang lebih 100 keluarga di kedua wilayah tersebut.
Bakti sosial pertama dilakukan di daerah Darussalam blok 10 yang terletak di Kecamatan Ombada. Di daerah ini banyak penduduk pengungsi dari perbatasan Sudan yang melarikan diri ke ibu kota demi mendapatkan keamanan, kenyamanan, dan tempat tinggal yang layak. Meskipun mereka sudah mendapatkan keamanan dalam kehidupan, banyak dari mereka belum mendapatkan kelayakan untuk tinggal bahkan bertahan hidup.
"Darussalam ini terdiri dari beberapa kabilah dari berbagai daerah di Sudan yang mayoritas tidak mampu. Selain itu, daerah ini juga meliputi penduduk yang mayoritasnya adalah korban peperangan di kawasan pinggiran Sudan. Daerah ini dihuni oleh keluarga yang sangat sopan, anak-anak yatim, dan orang-orang yang tidak memiliki nasab," ujar Mas’ul Mantiqoh, pimpinan komplek tersebut.
Acara dimulai jam 10.00 waktu setempat, dibuka oleh Mubarokatul Auliya dan Atikal Maula sebagai pembawa acara baksos tersebut. Acara berlanjut dengan beberapa sambutan. Sambutan yang pertama adalah sambutan dari Khafidhul Umam selaku Wakil Syuriyah PCINU Sudan.
Dalam sambutannya, ia menjelaskan apa itu Nahdhatul Ulama, apa tujuan didirikannya, dan kenapa diberi nama Nahdhatul Ulama. Ia juga menceritakan bahwasa di Nadhatul Ulama terdapat badan otonom yang bergerak di bidang kemanusian yang bernama NU Care-LAZISNU Sudan.
Hassan Mohammad Hassan selaku perwakilan donator menyampaikan beberapa alasan mengapa ia ingin menyalurkan beberapa kelebihan hartanya untuk disalurkan ke penduduk Sudan. Salah satu alasannya karena ia melihat perekonomian di Sudan yang lambat laun persentasenya semakin menurun.
Kemudian, Muhammad Ali Mabruk, perwakilan dari organisasi kemanusiaan Rowahil Sudan menyampaikan apa tujuan mereka ke sana dan alasan mengapa memilih tempat tersebut.
Adapun Dr Wadad Wada’ah Mahbub sebagai pimpinan kompleks menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada NU Care-LAZISNU Sudan yang sudah menyempatkan berkunjung bahkan memberikan sedikit sumbangsih kepada warga setempat.
Pada kesempatan itu dilakukan pembagian sembako kepada 50 keluarga yang dianggap sangat berkekurangan. Tiap-tiap paket sembako berisi 5 kilogram tepung, 5 kilogram gula, 5 kilgram spagheti, teh, 1 liter minyak, dan beberapa pakaian layak pakai. Walaupun pembagian yang dilakukan sedikit kurang teratur karena banyaknya orang-orang yang tidak terdata kemudian menyerobot masuk, akan tetapi pembagian dilakukan secara lancar. Kemudian dilanjutkan dengan foto bersama.
Setelah itu rombongan berangkat ke destinasi kedua yaitu Bank Arroqi, daerah yang terletak di Abu Sa’ad Al-Fathihab. Daerah itu masih termasuk dalam wilayah Omdurman dan tidak jauh dari pusat kota Omdurman. Ia juag terletak di barat Abu Sa’ad Al-Fathihab, yaitu setelah 13 kilometer dari maqarrin Nil Khartoum. Jumlah penduduknya kurang lebih 57.400 orang.
Walaupun posisinya yang tidak jauh dari pusat kota Omdurman, ada beberapa hal yang membuat NU Care-LAZISNU Sudan memilih tempat itu sebagai destinasi kedua dalam acara ini.
"Daerah ini dianggap sebagai daerah yang tidak maju, hampir seperti tidak memiliki kehidupan, bahkan di sana terdapat banyak anak-anak dari para syahid, anak-anak yatim, dan orang-orang yang tidak memiliki nasab," ujar Muhammad Ali Mabruk perwakilan dari Organisasi Kemanusiaan Rowahil yang menjabat sebagai Pimpinan Perhubungan Luar Daerah dan Pengawas Daerah.
Kurang lebih jam 14.00 waktu setempat rombongan tiba di tujuan. Di sana telah menunggu orang-orang yang berhak mendapatkan bantuan. Tanpa mengulur waktu, Abdurrahman, Ketua NU Care-LAZISNU Sudan, langsung membagikan dan mengambil dokumentasi di tempat itu karena penduduk setempat pun sudah terlalu lama menunggu kedatangan tim dari NU Care-LAZISNU Sudan.
Sebanyak 50 paket sembako juga dibagikan di wilayah Bank Arroqi kepada 50 keluarga yang ada di sana dengan komposisi yang sama dengan destinasi pertama. Nilainya sekitar 4.000 SDG atau Rp120.000.000. Pembagian dilakukan secara tertib, aman, dan damai dikarenakan dilakukan di tempat tertutup yang berbeda dari tempat sebelumnya yang dilakukan di tempat terbuka.
Bakti sosial NU Care-LAZISNU Sudan dan Muslimat NU Sudan berjalan dengan lancar walaupun ada sedikit kendala pada sistem pembagian, karena budaya orang Afrika berbeda jauh dengan budaya Asia yang terkenal sabar, santai, dan kalem. Hal itu menjadi evaluasi ke depannya agar menjadi lebih tertib dan baik.
NU Care-LAZISNU Sudan membawa semangat atau jargon 'Berbagi adalah Solusi'. Jargon ini menjadikan niat semangat anggotanya agar terus berbagi kepada sesama, terlebih kepada orang-orang yang sangat membutuhkan. "Tidak memandang ras, golongan, marga, suku, bahkan latar belakang. Selama masih pada satu keyakinan, satu keimanan NU Care-LAZISNU Sudan selalu ada untuk mereka," tutup Abdurrahman.
Kontributor: Daniel
Editor: Kendi Setiawan