Hadir di Taiwan, Kiai Mujib Tulungagung Ingatkan Ada Doa Orang Tua dalam Kesuksesan Anak
Ahad, 12 November 2023 | 23:45 WIB
KH Ali Mujib (tengah) saat mengisi pengajian yang diadakan PCINU Taiwan, Sabtu (11/11/2023) (Foto: PCINU Taiwan)
Taipei, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Mamba'ul Hasanah Tulungagung Jawa Timur, KH Ali Mujib kembali mengisi pengajian yang diadakan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) Taiwan di bawah PCINU Taiwan, Sabtu (11/11/2023).
Pada kesempatan itu, KH Ali Mujib memberikan materi terkait beberapa orang yang berjasa dalam diri seorang yang ingin sukses dunia maupun akhirat.
"Siapa pun kita bisa sukses itu pasti di belakang kita ada orang-orang hebat yang harus kita akui keberadaannya," kata Kiai Mujib
Orang-orang tersebut adalah, yang pertama orang tua. Tidak ada seorang anak yang sukses tanpa doa orang tua utamanya doa seorang ibu.
"Bagi seorang murid yang paling berjasa dalam hidupnya adalah seorang guru. Bagi seorang suami yang berjasa dalam hidupnya tentu istrinya. Sehebat-hebatnya kita sebagai suami pasti ada doa istri yang istimewa makanya seorang suami tidak boleh bangga diri ketika sukses. Dia harus ingat betapa besar pengaruh istrinya yang sangat luar biasa dalam menentukan keberhasilan seorang suami, sehingga nama suami harus berada di dalam doa seorang istri. Makanya suami yang paham itu akan tahu kalau di balik kesuksesannya ada doa istri yang tulus di belakanganya," bebernya.
Kiai Ajib mengungkapkan ada beberapa kewajiban yang dilakukan oleh anak semasa kedua orang tua masih hidup, yaitu mentaati semua perintahnya. Dengan catatan perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah swt.
"Hukum mentaati kedua orang tua adalah wajib atas setiap Muslim dan haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai dan menyakiti mereka berdua. Oleh karena itu, seorang Muslim tidak boleh mendurhakai apa saja yang diperintahkan oleh kedua orang tua," terang Kiai Mujib.
"Barangsiapa yang menomorsatukan orang tuanya maka Allah akan menomorsatukan anak-anaknya. Tidak hanya rezeki yang berkah, anak kita pun akan disukseskan oleh Allah. Cukup kita berbuat baik kepada orang tua maka Allah akan memberikan balasan kebaikan kepada anak keturunan kita," ujarnya.
Di akhir penyampaiannya KH Ali Mujib mengingatkan tentang larangan bagi seorang ibu berbicara kasar atau seenaknya kepada anak-anaknya karena ucapan yang keluar dari seorang ibu jadi doa untuk anak-anaknya.
"Sehingga diusahakan meski sedang dalam keadaan marah tetap membiasakan diri untuk berbicara yang baik-baik saja terhadap anak-anaknya," tegasnya.
Sebelumnya Ketua PCINU Taiwan Didik Purwanto mengatakan gerakan ngaji online yang dilakukan oleh majelis-majelis taklim yang ada di bumi Formosa Taiwan mendapat dukungan penuh dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan.
Didik mengungkapkan bahwa ada beberapa metode pengajian yang dilakukan oleh para PMI Taiwan di antaranya metode ngaji online, metode tabligh akbar dan ngaji offline metode takhasus. "Pengajian online tak terikat ruang dan waktu, dapat dijangkau oleh seluruh jamaah paling jauh sekalipun. Saat ini jumlah majelis taklim yang on air ada sekitar 40-an di seluruh Taiwan," ujarnya.
Didik menambahkan bahwa banyak jamaah sembari merawat kakek atau nenek dapat melakukan aktivitas dalam komuitas on air seperti shalawatan, belajar Al-Qur’an, yasinan, tahlil, dan mengikuti kajian kitab kuning. "Bekerja sambil mengaji. Itulah yang luar biasa dalam diri Pekerja Migran Indonesia di Taiwan," ujarnya.