Internasional

ISIS Akan Tetap Eksis Jika Harapan Negara Palestina Hancur

Ahad, 13 Desember 2015 | 21:00 WIB

Roma, NU Online
Kelompok ISIS akan mendapat kepemimpinan moral di dunia Arab, jika Israel tidak mau berdamai dan berhenti menghancurkan harapan kenegaraan Palestina, kata pejabat tinggi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
<>
Saab Erekat selaku Sekretaris Jenderal PLO pada pertemuan keamanan Laut Tengah di Roma, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), menyatakan bahwa ISIS hanya dapat dikalahkan dalam jangka panjang melalui resolusi tentang masalah Palestina dan pembentukan demokrasi di negara Arab.

"Sejak awal Islam ada orang dan lembaga berusaha menggunakan agama untuk tujuan mereka. Daesh adalah nomor 803. Anda tidak akan mengalahkan Daesh dengan peluru, pesawat tempur dan sebagainya," ujar Erekat. Daesh adalah sebutan masyarakat Timur Tengah terhadap ISIS.

Ia menyatakan, kemarahan sebagai pemicu dukungan kepada kelompok seperti ISIS itu merusak orang seperti dia, yang berupaya merundingkan perdamaian dengan Israel, tapi dibalas dengan perluasan permukiman Israel di Tepi Barat Sungai Jordan.

"Selama 23 tahun, saya berjanji kepada rakyat Palestina bahwa kami akan memiliki kebebasan kami dan martabat. Apa yang saya bawa untuk rakyat saya? Sebaliknya, dari 200.000 pemukim, sekarang ada 600.000, dan Perdana Menteri Israel dengan banggakan mengatakan tidak akan ada negara Palestina dalam masa saya," katanya.

Ia menimpali, "Jika kita menjadi warga Palestina moderat, jika kita tidak bisa memberikan, tandai kata saya, ini yang akan terjadi. Pada saat ini ISIS dilihat sebagai sekelompok penjahat teroris tanpa sebab. Tidak ada yang terkait dengan mereka."

Selain itu, ia mengemukakan, "Jika besok mereka mengisi kesenjangan saya dan Presiden Palestina Mahmud Abbas, dan mulai membunuh warga Israel, siapa antara satu miliar orang Arab akan menentangnya?"

Menteri Dalam Negeri Israel Silvan Shalom menyatakan, negara Yahudi itu tidak bisa mengorbankan keamanan dengan menerima negara Palestina, yang dinilai akan menjadi ancaman.

"Ketika kami mencoba hidup damai dengan tetangga kami, kami mendapatkan roket dan peluru kendali," kata Shalom yang berpidato di forum yang sama di Roma, sesudah pidato Erekat. (Antara/Mukafi Niam)


Terkait