Israel Ledakkan Bom ke 3 Kamp Pengungsian di Jalur Gaza dalam 24 Jam
Selasa, 7 November 2023 | 10:00 WIB
Jakarta, NU Online
Militer Israel telah mengebom tiga kamp pengungsi di Gaza, kamp al-Maghazi, kamp Jabalia, dan kamp Bureij bertubi-tubi dalam 24 jam.
Setidaknya 47 orang meninggal di kamp pengungsi al-Maghazi dan 6 orang pengungsi kamp Jabalia meninggal setelah serangan Israel pada Sabtu (4/11/2023) malam, dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, serangan udara Israel juga menghantam bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Bureij dan menewaskan sedikitnya 20 warga Palestina pada Ahad (5/11/2023). Kamp itu adalah rumah bagi sekitar 46.000 pengungsi yang juga sempat diserang pada Kamis (2/11/2023) lalu.
Para korban serangan udara di kamp al-Maghazi dilarikanke Rumah Sakit Martir al-Aqsa di Deir el-Balah dalam keterangan Kementerian Kesehatan Palestina.
Pembantaian sesungguhnya
Sebuah rekaman video menunjukkan warga berpencar di bawah puing-puing bangunan untuk mengevakuasi para korban. Lebih dari 50 orang Palestina tewas dalam serangan di kamp pengungsi al-Maghazi dan Jabalia Gaza.
Salah seorang warga kamp al-Maghazi Arafat Abu Mashaia mengatakan serangan udara Israel meratakan beberapa rumah bertingkat yang mana telah menjadi tempat berlindung warga sipil. "Itu adalah pembantaian yang sebenarnya," katanya.
"Semua yang di sini adalah orang-orang yang damai. Saya menantang siapa pun yang mengatakan ada perlawanan di sini,” sambungnya.
Kamp al-Maghzi terletak di zona evakuasi, di mana militer Israel telah mendesak warga sipil Palestina untuk mencari perlindungan karena memfokuskan serangan militernya di wilayah utara.
Warga lainnya, Saeed al-Nejma mengatakan dia sedang tidur bersama keluarganya ketika ledakan terjadi.
“Sepanjang malam saya dan orang-orang lain mencoba untuk mengambil korban dari puing-puing. Kami punya anak, tercabik-cabik, robek dagingnya,” kata dia.
Pesawat Israel kembali menjatuhkan selebaran yang berisi desakan kepada warga sipil untuk menuju selatan Gaza dalam waktu empat jam pada hari akhir pekan lalu.
Seorang pria mengatakan dia harus berjalan 500 meter dengan tangan terangkat saat melewati pasukan Israel. Sementara yang lain menggambarkan melihat mayat di mobil yang rusak di sepanjang jalan.
“Anak-anak melihat tank untuk pertama kalinya. Tolong, kasihanilah kami,” kata seorang Palestina yang menolak untuk menyebutkan namanya.
Lebih dari 4.000 anak tewas dalam serangan Israel. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut lebih dari 4.000 anak-anak meninggal dunia setelah satu bulan serangan Israel yang menggempur Jalur Gaza.
Direktur Pusat Darurat Kementerian kesehatan Palestina Moatasem Salah mengungkapkan statistik bahwa satu anak meninggal dunia setiap 10 menit di Palestina. Lebih dari 8.000 anak luka-luka dan 1.250 anak hilang di bawah reruntuhan sejak agresi Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.