Istikmal, Lembaga Falakiyah PCINU Taiwan: 1 Ramadhan 1446 H Jatuh Ahad, 2 Maret 2025
Jumat, 28 Februari 2025 | 21:30 WIB

Rukyatul hilal Lembaga Falakiyah PCINU Taiwan di Pelabuhan Tamsui Yiren Matou, New Taipei City, Taiwan, pada Jumat (28/1/2025). (Foto: PCINU Taiwan)
Taipei, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (LF PCINU) Taiwan mengumumkan awal Ramadhan 1446 H jatuh pada Ahad, 2 Maret 2025 M. Hal ini atas dasar istikmal mengingat hilal tidak dapat terlihat saat rukyatul hilal yang dilaksanakan di Pelabuhan Tamsui Yiren Matou, New Taipei City, Taiwan, pada Jumat (28/1/2025).
"Dengan demikian, 1 Ramadan 1446 H ditetapkan jatuh pada Ahad, 2 Maret 2025 M untuk Zona Waktu Asia/Taipei (UTC+8) Berdasarkan hasil Rukyatul hilal didampingi dengan perhitungan atau hisab dengan kriteria IRNU (Imkan Rukyat Nahdlatul Ulama)," ujar Muhammad Ainul Yaqin, Ketua LFNU Taiwan.
Mahasiswa Program doktoral di National Taipei University of Technology tersebut menambahkan bahwa Umur Bulan di 0 hari 9.18 jam dengan ketinggian Bulan 3.32 derajat, sedangkan cahaya Bulan 0.22 persen (0.02 Usbu').
Adapun elongasi eeosentris Bulan-Matahari baru mencapai 5.34 derajat, dengan azimuth Bulan 260.40 derajat dan azimuth Matahari 261.78 derajat, serta perbedaan azimuth Bulan-Matahari -1.38 derajat.
"Penentuan puasa awal Ramadhan ditentukan melalui dua metode. Pertama, Rukyatul Hilal sebagai aspek ibadah. Dalam pandangan Nahdlatul Ulama, pelaksanaan rukyah hilal merupakan instrumen wajib guna memastikan kapan masuk tanggal 1 bulan kalender Hijriah menurut ukuran syara'," paparnya.
Hal ini juga dilandasi oleh salah satu hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah saw. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa, "Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah (mengakhiri puasa) dengan melihat hilal. Bila ia tidak tampak olehmu, maka sempurnakan hitungan Sya'ban menjadi 30 hari. (HR Bukhari dan Muslim).
Rukyatul hilal bagi NU juga selaras dengan pendapat para ulama salaf, yakni hukumnya fardhu kifayah atau bersifat wajib untuk masyarakat (wajib-komunal).
Kedua, rukyatul hilal tetap dilakukan juga sebagai bentuk aspek kultural. Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia pada saat ini yang senantiasa menjaga budaya dan tradisinya.
Sementara itu, Ketua PCINU Taiwan Muhammad Ghofur yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi pelakasanaan rukyatul hilal perdana yang dilaksanakan LFNU Taiwan. Dirinya juga mengajak jamaah untuk meningkatkan ketaqwaan di bulan Ramadhan meski berada di tanah perantauan.
"Kepada seluruh warga Nahdlatul Ulama dan umat Islam di Taiwan, kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1446 H. Semoga bulan suci ini menjadi momentum untuk meningkatkan ketaqwaan, memperbanyak membaca Al-Qur'an, dzikir, serta beribadah dengan penuh kekhusyukan," ujarnya.
"Semoga kita semua bisa menjalankan ibadah di bulan suci penuh berkah ini dalam keadaan sehat dan siap menyambut hari kemenangan idul fitri," pungkasnya.
Kontributor: Heri Surya Amanudin