Isu Operasi Militer China ke Taiwan, WNI Baik-Baik Saja
Kamis, 4 Agustus 2022 | 12:00 WIB
Jakarta, NU Online
Memanasnya situasi politik di Selat Taiwan setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Selasa (2/8/2022) tidak mempengaruhi warga negara Indonesia di Taiwan.
Baca Juga
Ketika Warga Taiwan Jadi Anggota Banser
Aktivis Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Taiwan, Nur Kholiq, mengatakan suasana di Taiwan aman. Ia juga beraktivitas dan bekerja seperti pada hari-hari biasanya.
“Tidak seperti digembar-gemborkan di media termasuk media sosial TikTok yang kalau dibaca itu seperti tegang. Di Taiwan masyarakat baik-baik saja,” katanya ketika dihubungi NU Online, Kamis (4/8/2022) pagi.
Nur Kholiq menambahkan, pemerintah Taiwan juga tidak memberikan imbauan khusus terkait situasi pascakunjungan Pelosi tersebut. Meskipun demikian, pemerintah Taiwan bersikap waspada terkait adanya operasi militer China ke Taiwan.
Kholiq yang telah bekerja di Taiwan hampir 11 tahun menegaskan ia dan warga Indonesia lainnya dalam keadaan sehat dan semuanya baik saja seperti hari-hari biasa. “Jangan terlalu ikut larut ke dalam pemberitaaan terkait ketegangan setelah kunjungan itu,” imbuh pria yang juga anggota Ansor-Banser ini.
Kholiq menambahkan pernyataan situasi tenang juga telah disampaikan oleh Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Budi Santoso.
“Di sini tidak ada apa-apa, aman saja. Tidak seperti diberitakan di media. Semua WNI dan warga Taiwan beraktivitas seperti biasa,” kata Kholiq menirukan Budi.
Menurut Kholiq, Budi Santoso telah memberikan imbauan agar WNI di Taiwan tetap beraktivitas seperti biasa dan mengikuti aturan yang diberlakukan otoritas setempat. Pemerintah Taiwan telah melakukan yang terbaik kepada WNI, sehingga tidak akan terpengaruh oleh isu-isu yang muncul.
Sebelumnya media-media memberitan Ketua DPR AS Nancy Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa (2/8/2022) di Taiwan. Nancy Pelosi adalah pejabat tertinggi AS setelah Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, yang juga merupakan pengkritik vocal China selama beberapa dekade.
Kompas.com melaporkan rencana kunjungan telah membuat marah China, yang baru-baru ini meningkatkan patroli agresif mereka dan penerbangan di zona pertahanan udara Taiwan, sambil sering melakukan latihan militer.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori