Beirut, NU Online
Pada Ramadhan tahun ini, masyarakat Indonesia turut meramaikan masjid-masjid di Lebanon, salah satunya dengan tarawih keliling (Tarling). Tarling dimulai di Masjid al Amin yang merupakan masjid agung Lebanon pada awal malam Ramadhan lalu.
Tarling berikutnya pada malam Ramadhan keenam, Senin (21/5) di Mesjid al Amir al Mundzir, di Downtown Beirut. Masjid bersejarah ini dibangun sejak abad ke-17 Masehi. Kemudian telah dilakukan beberapa kali renovasi mesjid, dikarenakan rusak sebagiannya akibat terjadi perang saudara di Lebanon antara tahun 1975-1990. Terkahir kali, bangunan tua ini direnovasi pada tahun 2002 yang diresmikan oleh mantan Grand Mufti Republik Lebanon, Samahatus Syaikh Rashid Qabani, hafizahullah.
Shalat tarawih bersama kali kedua ini diimami oleh Samahatus Syaikh Anas Tobara, Dekan Fakultas Syariah, Universitas Islam Beirut, Darul Fatwa. Ulama Lebanon, kelahiran Beirut ini telah meluluskan alumni-alumni ahlus sunnah waljamaah, khususnya asal Indonesia sebanyak lima orang sejak tahun 2014. Saat ini para alumni telah berkiprah di pondok pesantren di Indonesia, juga medan dakwah lainnya.
Ada sekitar tiga puluh mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Universitas Islam Beirut Darul Fatwa. Mereka turut serta mengikuti shalat tarawih bersama, dengan penuh kebersamaan dan kekhusukan. Sebagian besar mahasiswa Indonesia di Lebanon saat ini sedang mengambil ilmu di Universitas Islam Beirut, di bawah asuhan Samahatus Syaikh Anas Jamil Tobara Hafizahullah.
Duta Besar KBRi Beirut, Achmad Chozin Chumaidy, mengungkapkan sangat senang dengan kegiatan tarawih keliling tersebut. Dia berharap warga Indonesia khususnya dari mahasiswa jika berkesempatan, agar ikut serta mengikuti kegiatan Ramadhan yang telah disusun oleh Panitia Ramadhan di KBRI Beirut, khususnya kegiatan Tarling ini. (Rahmat Ilahi Siregar/Kendi Setiawan)