Kunjungi Al-Azhar, Rais 'Aam PBNU Bahas Peningkatan Kerja Sama Pendidikan dan Dakwah
Kamis, 5 Agustus 2021 | 13:00 WIB
Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar dan perwakilan Universitas Al-Azhar Cairo, Syekh Mohammad Dhuwaini pada pertemuan Rabu (4/8/2021).
Jakarta, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar melakukan kunjungan ke Kantor Masyayikh Al-Azhar, Kairo, Mesir pada Rabu (4/8/2021). Ia diterima perwakilan Al-Azhar Syekh Mohammad Dhuwaini.
Pada kesempatan tersebut, keduanya membahas peningkatan kerja sama dan kolaborasi antara Unviersitas Al-Azhar dan Indonesia dalam bidang pendidikan dan dakwah. Hal ini sebagaimana dilansir media resmi Al-Azhar Asy-Syarif.
Dalam pertemuan itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengungkapkan bahwa Al-Azhar adalah referensi dan kiblat pengetahuan bagi seluruh penjuru dunia.
Menurutnya, Al-Azhar juga merupakan sumber ilmu agama yang murni, dan memiliki kedudukan besar di hati masyarakat Indonesia. Hal itu mencakup metodologinya yang moderat dan pemikirannya yang mencerahkan. Demikian itu berguna untuk melawan ekstremisme dan ekstrimisme di tengah masyarakat, dan menyebarkan agama Islam yang benar.
Sementara itu, Syekh Dhuwaini menegaskan kedalaman hubungan sejarah yang menghubungkan Yayasan Al Azhar dan Negara Indonesia khususnya di bidang pendidikan. Ia menjelaskan bahwa mahasiswa Indonesia mewakili lebih banyak mahasiswa internasional di Al-Azhar.
Mereka mewakili negaranya dengan baik, baik secara moral maupun dalam kapasitas pengetahuannya. Mereka juga melakukan pencapaian keberhasilan yang dicatat di sebagian besar perguruan tinggi dan institusi tempat mereka belajar.
Ulama kelahiran 28 Maret 1965 itu juga menegaskan bahwa Al-Azhar bersemangat untuk memperdalam hubungan dengan masyarakat Indonesia, dan menyambut baik semua dukungan kepada mahasiswa Indonesia.
Guru Besar Fiqih Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar itu menjelaskan bahwa Al-Azhar memberikan perhatian dan riayah khusus. Hal itu ditunjukkan dengan pemberian lebih dari seratus enam puluh beasiswa setiap tahunnya kepada mahasiswa Indonesia untuk menampilkan ilmu dan metodenya yang moderat, dan kembali ke negaranya sebagai duta Al-Azhar guna menyebarkan Islam moderat dan ajaran toleransi.
Lebih lanjut, Syekh Dhuwaini juga menegaskan bahwa kepedulian Al-Azhar menerima para imam Indonesia melalui Akademi Internasional Al-Azhar untuk Pelatihan Imam dan Dakwah. Hal ini menjadi sarana peningkatan keterampilan imam dan da'i melalui pengembangan pengetahuan terbaru di bawah bimbingan ulama senior Al-Azhar. Demikian ini untuk memungkinkan mereka untuk menghadapi paham ekstremisme, dan mendiskusikan isu-isu intelektual kontemporer dengan pemikiran yang mencerahkan.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan