PCINU UK Sampaikan Ucapan Duka atas Wafatnya Ratu Elizabeth II
Jumat, 9 September 2022 | 09:45 WIB
Jakarta, NU Online
Sekretaris Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) United Kingdom, Munawir Aziz, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022) petang.
"Kami dari keluarga besar warga Nahdliyyin di Inggris Raya mengungkapkan berduka cita mendalam atas wafatnya Sang Ratu Elizabeth II. PCINU United Kingdom ikut berbela sungkawa atas hal ini, seraya mendoakan yang terbaik untuk arwah Ibu Ratu," ungkap Munawir kepada NU Online, Jumat (9/9/2022) pagi.
Munawir Aziz menegaskan bahwa Ratu Elizabeth II merupakan pemimpin yang bertabur kemuliaan. "Beliau orang yang dikagumi oleh jutaan warga Inggris. Hampir setiap perbincangan saya dengan teman-teman British di pelbagai kawasan Inggris Raya, sosok Ratu adalah orang dengan kemuliaan," ujarnya.
Menurut Munawir, sosok Ratu merupakan contoh pemimpin yang hebat, mampu menaklukkan beragam tantangan zaman, sekaligus membawa Inggris menjadi negara yang punya peran besar.
"Ratu Elizabeth II telah melalui rangkaian sejarah panjang dengan kepemimpinan yang elegan. Sosok yang mampu membawa Inggris menjadi negara dengan peran penting di dunia internasional. Kewibawaan, strong leadership, dan kecerdasan diplomatik beliau, dibungkus rapi dengan senyum elegan dan sosok menawan di mata publik serta rakyatnya," terang Munawir, yang selama empat tahun terakhir bermukim di Inggris.
Munawir Aziz juga menyampaikan bahwa Ratu Elizabeth II sosok yang mengayomi semua pihak. "Ratu Elizabeth menjalin komunikasi dan hubungan erat dengan pelbagai pemimpin dunia, dari lintas kelompok dan agama. Juga, di Inggris Raya, memberikan ruang yang lebar bagi penganut agama-agama untuk berkontribusi bagi peradaban serta berkarya yang terbaik," jelas Munawir.
Hubungan diplomatik Inggris Raya dan Indonesia yang sangat baik dalam beberapa dekade ini, menurut Munawir, juga tidak lepas dari peran Ratu Elizabeth II.
"Relasi Inggris Raya dan Indonesia sangat baik dalam beberapa dekade, baik bidang ekonomi, pendidikan, juga kerjasama budaya dan pemimpin agama. Ada beasiswa Chevening yang telah melahirkan ribuan pemimpin Indonesia, juga investasi bidang teknologi, energi dan perdagangan, yang sangat penting," imbuhnya.
Baca Juga
Gambaran Beratnya Sakaratul Maut
"Saya kira, nilai-nilai diplomatik yang ditanamkan oleh Ratu Elizabeth II, menjadi bagian penting dalam diplomasi Inggris-Indonesia, dan hubungan baik kedua negara, hingga saat ini," terang Munawir.
Lebih dari itu, Ratu Elizabeth II memberi warisan besar bagi peradaban dunia. Munawir menambahkan, "Semasa hidupnya, kontribusi untuk peradaban dunia besar sekali. Ini amal baik beliau yang menjadi legacy bagi peradaban kita saat ini dan mendatang. Beliau sosok pemimpin yang diberkati jiwa yang indah."
Dikutip dari BBC Indonesia, Ratu Elizabeth II, meninggal dunia di Balmoral, Skotlandia, dalam usia 96 tahun. Ratu Elisabeth adalah pemangku tahta terlama dalam sejarah Inggris yang bertahta selama 70 tahun. Ratu naik tahta pada 1952 dan menjadi saksi perubahan sosial yang sangat besar.
Putranya, Raja Charles III, mengatakan berpulangnya sang ibu tercinta adalah ‘momen kesedihan yang sangat mendalam’ bagi dirinya dan bagi keluarganya.
Tidak hanya itu, kepergian Ratu Elizabeth akan ‘sangat dirasakan’ di seluruh dunia.
Raja Charles III mengatakan anggota dekat keluarga kerajaan telah berkumpul di Balmoral sejak dikeluarkannya pengumuman tentang kondisi kesehatan Ratu pada Kamis (8/9/2022) siang.
Pada masa berkabung ia dan keluarganya ‘akan terbantu oleh kenyataan bahwa Ratu mendapat penghormatan dan rasa cinta yang begitu dalam’.
Dalam pernyataan, Istana Buckingham mengatakan, "Ratu meninggal dunia dengan tenang di Balmoral pada petang ini."
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Syamsul Arifin
============
Judul berita ini telah diubah pada Jumat, 9 September 2022 pukul 10.57 WIB.