Penampakan Kiswah Ka’bah yang Dihiasi Benang-benang Emas
Selasa, 21 Juni 2022 | 14:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ka’bah di Masjidil Haram menjadi magnet dan daya tarik seluruh umat Islam di dunia, terutama jamaah haji menjelang setiap penyelenggaraan haji. Selain hajar aswad, kiswah Ka’bah adalah benda yang menjadi incaran jamaah haji untuk dipegang ketika melakukan tawaf.
Namun, berangkat dari pengalaman tersebut yang bisa membuat kiswah rusak, pengelola Masjidil Haram mengangkat kiswah Ka’bah setinggi 3 meter. Hal itu dilakukan untuk mencegah kain warna hitam yang dihiasi kaligrafi ayat Al-Qur’an dengan benang-benang emas itu ditarik oleh jamaah haji saat tawaf.
Mengutip Arab News, Presiden Dua Masjid Suci, Ahmad bin Muhammad Al-Mansouri mengatakan, sekitar 50 teknisi dan spesialis memastikan proses tersebut berjalan lancar.
Kiswah yang ditarik ke atas tersebut digantikan oleh kain putih yang mengitari Ka’bah. Pengelola Masjidil Haram menjelaskan bahwa dahulu jamaah haji kerap menarik benang emas untuk memperoleh berkah.
Kain sutra penutup Ka'bah itu akan dibentangkan kembali hingga bawah usai musim haji. Setiap tahun Kiswah itu akan diganti dengan yang lainnya. Kiswah merupakan bahan hitam yang terbuat dari 670 kilogram sutra dengan tulisan ayat suci Al-Qur’an terbuat dari benang emas.
Penutup Ka'bah tersebut dibuat di Kompleks Pembuatan Kiswah Ka'bah Raja Abdul Aziz dengan mempekerjakan lebih dari 200 pekerja dan menggunakan mesin jahit terbesar sepanjang 16 meter.
Pada kain hitam tersebut dijahit ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan haji dan ornamen atau hiasan dengan benang berlapiskan emas. Ayat-ayat Al-Qur’an itu disulam dari 120 kg benang emas dan 100 kg benang perak.
Ornamen atau hiasan dalam Ka’bah itu tidaklah bersifat permanen. Ia bisa diganti dengan memperhatikan hal-hal yang lebih baik.
Adapun dana yang dipakai untuk membuat kiswah mencapai 17 juta rial atau setara dengan 66,3 miliar rupiah, dan itu sudah termasuk dengan bayaran pengrajinnya.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Aiz Luthfi