Perpustakaan Masjidil Haram Amankan Manuskrip dengan Teknologi Ozon
Selasa, 15 Desember 2020 | 04:00 WIB
Perpustakaan Masjidil Haram, Makkah menggunakan teknologi ozon dan perangkat berbasis ozon untuk untuk membasmi kuman yang ada di manuskrip dan buku-buku sejarah. (Foto: SPA)
Makkah, NU Online
Perpustakaan Masjidil Haram, Makkah menggunakan teknologi ozon dan perangkat berbasis ozon untuk untuk membasmi kuman yang ada di manuskrip dan buku-buku sejarah. Ini juga merupakan bagian dari upaya menekan penyebaran virus corona (Covid-19).
Perpustakaan Masjidil Haram menyimpan buku-buku langka yang berasal dari abad kedua Hijriyah, termasuk ‘Al-Mustatab,’ ‘Majmaa Al-Anhur fi Sharh Multaqa Al-Abhur, dan ‘Al-Ashbah Wal Nazaer.’ Perpustakaan ini terdiri dari 15 bagian dan menawarkan layanan digital, audio, dan internet.
Kepala Unit Sanitasi Perpustakaan Masjidil Haram, Khaled al-Zahrani, pihaknya mendesinfeksi semua buku dengan teknologi modern setelah pengunjung dan peneliti membacanya. Dibutuhkan waktu delapan jam untuk mendisefeksi semua buku dan membersihkannya dari bakteri dan zat berbahaya.
Dia menjelaskan, alat yang digunakan untuk mendesinfeksi itu bekerja dengan menarik ke dalamnya dan mengubahnya menjadi sinar ozon. Hal ini disebut bisa juga melestarikan kualitas kertas, di samping mendesinfeksi secara penuh. Karena gas ozon mengandung oksidan tinggi yang mampu membunuh mikroorganisme, termasuk beberapa bakteri dan virus. Selain itu, ia tidak meninggalkan residu beracun, tidak seperti banyak larutan pembersih industri.
Kepala Departemen Manuskrip Perpustakaan Masjidil Haram, Adel Eid, mengatakan, perangkat tersebut memiliki tiga fungsi utama, yaitu mendesinfeksi dengan sinar ozon, menghilangkan debu melalui penyedotan, dan membersihkan debu menggunakan bantalan khusus yang halus untuk mengawetkan manuskrip.
Sementara Direktur Departemen Layanan Perpustakaan, Ayman al-Sahli, diberitakan Arab News, Sabtu (12/12), menyebut bahwa Perpustakaan Masjidil Haram telah menerima lebih dari 1.900 pengunjung sejak dibuka, setelah dimulainya umrah kembali.
Dia menambahkan, jumlah pengunjung di galeri bacaan melebihi 50 orang per jam, dan aula menampung antara 15 hingga 20 orang sesuai dengan prosedur yang dipersyaratkan. Menurutnya, perpustakaan memiliki ruang baca yang cukup untuk pengunjung laki-laki maupun perempuan, layanan meja anak-anak, pusat penelitian dan penerjemahan, penyimpanan berteknologi tinggi, perpustakaan digital dan manuskrip, pengiriman dan penerimaan, serta departemen rehabilitasi dan pemulihan naskah kuno.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad