Raja Salman Cabut Aturan Jam Malam di Saudi, Kecuali di Makkah
Ahad, 26 April 2020 | 16:55 WIB
Seorang pengendara mobil di Saudi menunjukkan kepada petugas izin keluar saat jam malam. (Foto: SPA via Arab News)
Raja Salman telah mengeluarkan perintah untuk mencabut sebagian jam malam di seluruh wilayah Arab Saudi kecuali Kota Makkah dan tempat-tempat sekitarnya yang sebelumnya terisolasi akibat pandemi corona.
Diberitakan kantor berita Saudi, SPA, Ahad (26/4), pencabutan jam malam ini ini berlaku mulai hari ini, Ahad, 26 Maret hingga Rabu, 13 Mei 2020 dari pukul 9 pagi hingga 5 sore. Tapi, aturan jam malam 24 jam masih berlaku di Makkah dan distrik-distrik di sekitarnya yang sebelumnya diisolasi untuk memerangi virus corona.
Dengan aturan baru ini, beberapa kegiatan komersil dan ekonomi seperti toko grosir dan eceran, serta pusat perbelanjaan diizinkan untuk buka kembali tanpa aturan yang cukup ketat, mulai Rabu, 29 April hingga Rabu 13 Mei 2020. Perusahan konstruksi dan pabrik-pabrik juga diizinkan untuk beroperasi kembali tanpa pembatasan waktu.
Kebijakan ini didasarkan pada rekomendasi dari otoritas kesehatan untuk memungkinkan pengembalian beberapa kegiatan ekonomi dan untuk membantu penduduk.
Namun demikian, Kerajaan masih memberlakukan aturan ketat di beberapa tempat kegiatan ekonomi seperti klinik dan salon kecantikan, salon cukur rambut, gym, pusat rekreasi, bioskop, restoran, dan kafe.
Pertemuan yang melibatkan lebih dari lima orang seperti pernikahan, pemakaman, pesta, dan lainnya juga masih dilarang, sebagai bagian dari aturan jaga jarak (social distancing) untuk meredam penyebaran corona.
Sampai saat ini, Arab Saudi juga belum memberikan informasi terkait pelaksanaan haji tahun ini—yang jatuh pada akhir Juli mendatang; apakah telah dilaksanakan atau tidak. Namun beberapa waktu lalu, Saudi meminta negara-negara untuk ‘bersabar’ terkait dengan pelaksanaan haji tahun ini.
Dalam menghadapi corona, Saudi telah mengeluarkan beberapa langkah luar biasa seperti melarang sementara pelaksanaan umrah, menutup masjid-masjid di seluruh wilayah Kerajaan, melarang kegiatan-kegiatan keagamaan yang menarik banyak massa—seperti buka bersama, shalat Tarawih, dan lainnya—selama bulan Ramadhan, dan lainnya.
Hingga Ahad (26/4), Worldometers mencatat bahwa ada 17.522 kasus virus corona di Arab Saudi dengan angka kematian 139 dan kesembuhan 2.357.
PewartaL: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan