Internasional

Restu Orang Tua, Rahasia Tim Maroko di Piala Dunia 2022 Tampil Gemilang

Senin, 12 Desember 2022 | 06:00 WIB

Restu Orang Tua, Rahasia Tim Maroko di Piala Dunia 2022 Tampil Gemilang

Sofiane Boufal merayakan kemenangan bersama ibundanya sesaat setelah Timnas Maroko berhasil memenangi pertandingan di Piala Dunia Qatar. (Foto: Getty images)

Jakarta, NU Online 
Tim Nasional Maroko saat ini menjadi perhatian dunia setelah berhasil tampil gemilang dengan mengalahkan banyak tim kuat di Piala Dunia 2022. Sejarah baru dicatat Maroko yang saat ini sudah berhasil masuk pada fase semifinal setelah menumbangkan timnas Portugal dalam babak perempat final  di Al Thumama Stadium pada Sabtu (10/12/2022) malam WIB. Sebelumnya mereka juga sudah menyingkirkan tim tangguh Spanyol 3-0 melalui drama adu penalti, Selasa (6/12/2022) malam.


Apa di balik kesuksesan Tim Maroko yang diasuh oleh pelatih Walid Reragui? Jawabannya bisa dilihat langsung dari berbagai momen pertandingan. Seperti saat Maroko menumbangkan favorit pra-turnamen Belgia 2-0 dalam pertandingan Grup F. Bek sayap Paris Saint-Germain Achraf Hakimi langsung menuju ibunya di tribun penonton.


Pelukan dan cubitan pipi mereka menjadi viral di seluruh platform media sosial. Pesepak bola berusia 24 tahun itu kemudian memposting foto Instagram dirinya sedang mencium kening ibunya dengan tulisan, “I love you, Mom”. Bukan hanya Hakimi, banyak orang tua para pemain sepak bola Maroko yang mendukung langsung putranya berlaga di Piala Dunia 2022.


Pelatih Walid Reragui dan presiden Federasi Sepak Bola Maroko Fouzi Lekjaa menginstruksikan pemain memilih anggota keluarga untuk mendapatkan perjalanan all-inclusive ke Qatar. Hal ini menjadikan markas Maroko di hotel Wyndham Doha West Bay terkadang terasa seperti perkemahan musim panas yang dikelola orang tua dan menggemaskan. 


Semua ini dilakukan untuk menciptakan energi positif sebagai bagian dari strategi Reragui untuk mendapatkan keuntungan yang akan terwujud di lapangan. "Kesuksesan kami tidak mungkin tanpa kebahagiaan orang tua kami," kata Reragui dikutip dari Aljazeera, Ahad (11/12/2022).


Keterlibatan orang tua dan keluarga pemain dalam menyukseskan tim Maroko ini juga mendapat banyak simpati dan apresiasi dari para penggemar sepak bola. Banyak orang yang memindahkan dukungannya kepada Timnas Maroko, terutama dari para penggemar yang netral, yang melihat adegan emosional seperti yang dilakukan Hakimi.


Keberhasilan ini juga memantik semangat para pendukung Timnas Maroko untuk ‘lebih gila’ mendukung tim kesayangannya. Banyaknya pendukung Maroko yang menjadikan stadion Qatar sebagai rumah kedua mereka.


Sedikitnya 15.000 orang Maroko tinggal di Qatar dan beberapa ribu lainnya, dari seluruh dunia, telah melakukan perjalanan ke Piala Dunia pertama yang diselenggarakan oleh Arab. Ini menciptakan suasana yang mengintimidasi tim lawan di setiap pertandingan penyisihan grup mereka.


“Saya bersumpah kepada Tuhan jika para pendukung tidak ada di sini, kami tidak akan melaju ke babak berikutnya!” Seru Reragui, usai pertandingan final group play.


Sejak berhasil lolos ke babak 16 besar, Reragui yang lahir di Prancis ini langsung teringat Piala Dunia 1986, saat timnya terakhir kali lolos dari babak grup. “Saat itu saya tinggal di pinggiran Prancis, dan ketika Maroko mengalahkan Portugal, itu adalah hal paling membahagiakan yang pernah saya alami dalam hidup saya,” katanya.


Berkat cinta ibu, ayah dan keluarga, segala rintangan berhasil dilampaui hingga Timnas Maroko mencatat sejarah lolos sebagai tim Afrika dan Arab pertama ke babak semi final Piala Dunia. 


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin