Ribuan Artefak Langka di Museum Madinah, Termasuk Barang Milik Nabi
Sabtu, 24 Agustus 2019 | 18:00 WIB
Direktur Eksekutif Museum Dar al-Madinah, Hassan Taher menjelaskan, pameran yang digelar di museum tersebut dimulai dengan kehidupan Nabi Muhammad dan berakhir dengan era Kerajaan Saudi. Menurutnya, museum ini bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai luhur Nabi Muhammad dan mendorong masyarakat agar mempunyai ‘rasa memiliki’ dan menangkap sejarah, terutama Kota Madinag.
“Museum ini melakukan penelitian khusus dalam warisan arsitektur Madinah. Ini berisi perpustakaan buku, penelitian, dan majalah yang relevan, yang semuanya dapat diakses oleh para peneliti," kata Hassan, dikutip laman Arab News, Jumat (23/8).
Hingga saat ini, lanjutnya, ada lebih dari 44 buku dan karya tentang arsitektut Kota Madinah yang sudah diterbitkan Museum Dar al-Madinah. Bagi Hassan, pihaknya perlu mendamaikan konteks temporal dan spasial ketika menyiapkan narasi museum. Sehingga kemudian diciptakan nilai moral dan intelektual tambahan untuk para pengunjung.
"Ada sekitar 2.000 artefak di ruang pameran museum. Ini termasuk barang antik, model yang sangat akurat, kerajinan tangan, manuskrip, dokumen, korespondensi, publikasi lama, perangko, foto dan karya seni," jelasnya.
Di antara pameran museum yang paling berharga adalah koleksi besar potongan langka yang terkait dengan momen penting dalam kehidupan Nabi Muhammad dan sejarah Kota Madinah. Termasuk berbagai bagian Ka’bah, koin langka yang digunakan di Kota Madinah selama era yang berbeda, tembikar kuno, naskah Islam, bahkan perhiasan dan koleksi dari era pra-Islam.
Untuk memudahkan para pengunjung yang datang dari berbagai negara, Hassan mengakut telah menyiapkan tim pemandu professional yang berbicara dalam beberapa bahasa. Termasuk bahasa Melayu, Inggris, Turki, dan Urdu.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Abdullah Alawi