Rizal Maula, Putra Nelayan Tuban yang Jadi Ketua PCINU India
Selasa, 31 Januari 2023 | 09:00 WIB
Rizal Maula terpilih sebagai Ketua PCINU India masa khidmat 2022-2022. Rizal adalah putra nelayan asal Tuban Jawa Timur yang hobi silaturahim kepada kiai. (Foto: istimewa)
Jakarta, NU Online
Rizal Maula terpilih sebagai Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) India masa khidmat 2022-2024 dalam Musyawarah Pemilihan yang berlangsung pada 20 Desember 2022.
Dalam rilis yang diterima NU Online, Rabu (30/1/2023), Rizal Maula mengatakan, pada kepengurusannya ia membawa visi yaitu Menghidupkan Aswaja An-Nahdliyah di India. Sementara misinya ada beberapa yakni
- Mewadahi silaturahim warga NU di India
- Belajar dan mengaji Islam Rahmatan lil Alamin
- Mengenalkan keIndonesiaan dan keindiaan
- Mewadahi minat dan bakat kader NU di India.
Putra nelayan dari Tuban
Rizal Maula adalah putra nelayan di Desa Karangagung, Kabupaten Tuban. Dari Desa Kangagung jika ke Barat dekat dengan Makam Sunan Bonang dan Makam Asmoroqondi (makam ayah Sunan Ampel), dan ke Timur sekitar 20 kilometer dekat dengan makam Sunan Drajat Lamongan.
Sejak kecil Rizal hidup di lingkungan Nahdlatul Ulama. Ia bersekolah di MI Salafiyah Karangagung, MTs Al-Asyahar Karangagung, SMK Negeri Palang. Selain sekolah formal, Rizal Maula juga belajar di Madrasah Diniyyah Al-Asyahar dan pernah menjadi Santri di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyah Lohgung Lamongan sekaligus menjadi Koordinator Hubungan Masyarakat di pesantren yang diasuh oleh Kiai Darsuki itu.
Selama menjadi pelajar, Rizal Maula aktif di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) bahkan mengemban amaha sebagai Wakil Ketua Pergurus Ranting Desa Karangagung. Setelah lulus SMK dia kuliah di Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban dan mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) organisasi banom NU untuk jenjang mahasiswa yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Namun karena kemudian diterima beasiswa Bidikmisi atau sekarang Bernama KIP ia pun pindah kuliah di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur pada program studi Ilmu Hukum di Surabaya. Di Surabaya pun, Rizal Maula tetap aktif dalam organisasi PMII dimulai menjadi Koordinator Departemen Kajian dan Pengembangan Intelektual dan Wakil Ketua II PK PMII Bela Negara UPN Veteran' Jawa Timur.
Jika dihitung jumlah kaderisasi formalnya di PMII, Rizal Maula pernah mengikuti Mapaba empat kali di Komisariat Unirow Tuban, Unisla Lamongan, STAI Ihyaul Ulum Gresik, UPN Veteran Jawa Timur. Untuk jenjang kaderisasi tingkat dua di PMII yang bernama Pelatihan Kader Dasar (PKD), dia pernah mengikutinya hingga tujuh kali, yakni di Komisariat Unirow Tuban, Unisda Lamongan, STAI Ar-Rasyid Surabaya, UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Airlangga, UNISNU Jepara dan Universitas Diponegoro. Kemudian di jenjang kaderisasi tingkat tiga yang bernama Pelatihan Kader Lanjut (PKL), dia pernah mengikuti dua kali yakni di PMII Cabang Yogyakarta dan Cabang Surabaya.
Rizal Maula mempunyai hobi bersilaturahmi dan tabarukan ke beberapa kiai dan tokoh-tokoh NU seperti dengan Prof H Akhmad Fauzi, pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Iqbal Rungkut-Surabaya sekaligus menjadi Rektor UPN Veteran Jawa Timur. Kemudian, Kiai Achmad Muchibin selaku Pengasuh Al-Asyahar Karangagung Tuban, H Budi Syahbudin selaku Pengasuh Majelis Allepiyu Johar Baru Jakarta sekaligus pengayom kader PMII se-Nusantara dan masih banyak lagi.
Rizal juga sering keliling ke beberapa daerah di Indonesia hingga pernah berkunjung ke 19 provinsi di seluruh Indonesia baik dalam kegiatan NU, akademik maupun non-akademik karena dia ingin belajar meneruskan ghirah perjuangan Gus Dur dalam berdakwah.
"Dengan terpilih menjadi Ketua PCINU India ini semoga bisa menjadi ikhtiar dalam mewujudkan harapan Gus Dur dalam membuat poros timur untuk kemajuan peradaban yang diprakarsai oleh India yang hari ini kuat dalam software dan juga menjadi nomor pertama dalam demografi di dunia. Tiongkok yang kuat akan hardware-nya yang menempati jumlah demografi nomor dua di dunia dan Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya serta menjadi tempat pertemuan banyak budaya," ungkapnya.
Rizal mengatakan tahun 2022 Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan grup negara 20. Pada tahun 2023 setelah Indonesia adalah India yang menerima tongkat estafet Presidensi G20. Ia berharap masa khidmatnya bisa menjadi angin segar untuk mengembangkan NU di India dan menjadi juru diplomasi antara Indonesia-India.
"Sehingga hubungan baik yang sudah terjalin sejak lama akan terus berlanjut baik dari sektor pendidikan, perdagangan dan lainnya," ujarnya.
Editor: Kendi Setiawan