Internasional

Saudi Tolak Rencana Israel Menganeksasi Tepi Barat

Jumat, 22 Mei 2020 | 07:35 WIB

Saudi Tolak Rencana Israel Menganeksasi Tepi Barat

Foto: Mussa Qawasma/Reuters

Riyadh, NU Online
Israel berencana mencaplok wilayah Tepi Barat yang diduduki. Arab Saudi menolak rencana tersebut. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan bahwa Kerajaan mengutuk keputusan sepihak dan setiap pelanggaran terhadap keputusan internasional yang sah.

Tidak hanya itu, seperti diberitakan Arab News, Kamis (21/5),  Kementerian Luar Negeri Saudi juga menentang apa pun yang menghalangi proses perdamaian untuk mencapai stabilitas di kawasan itu. 

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Saudi mengatakan, pihak Kerajaan akan terus mendukung Palestina untuk mendapatkah hak-haknya, termasuk mendirikan sebuah negara yang berdaulat.

Rencana pencaplokan Israel atas Tepi Barat tersebut juga mendapatkan tentang komunitas internasional. Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, menyerukan Israel untuk membatalkan rencananya itu. 

"Israel harus membatalkan ancaman aneksasi," tegas Mladenov selama pertemuan di Dewan Keamanan PBB, Rabu, (20/5), dinukil dari laman Aljazeera.

Ia meminta Palestina untuk melanjutkan pembicaraan dengan apa yang disebut Kuartet, yang terdiri dari PBB, Uni Eropa, Rusia, dan Amerika Serikat. Ia berharap Kuartet bisa segera mengajukan proposal untuk mengambil peran mediasi dan bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk memajukan prospek perdamaian.
 
Sebelumnya, Palestina merespons rencana Israel itu dengan cukup tegas. Pada Selasa (19/5), Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengumumkan bahwa pihaknya mengakhiri semua perjanjian dan kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Abbas menuturkan, keputusan tersebut termasuk perjanjian keamanan dengan Israel, juga yang ditetapkan dalam Kesepakatan Oslo yang ditandatangani pada tahun 1993.

"Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Negara Palestina (PO), mulai hari ini, dibebaskan dari semua perjanjian dan kesepakatan dengan pemerintah Amerika dan Israel dan dari semua kewajiban berdasarkan pada pemahaman dan perjanjian tersebut, termasuk yang berkaitan dalam hal keamanan," kata Abbas, seperti diberitakan kantor berita Palestina, WAFA.

Tepi Barat diduduki Israel pada Perang Enam Hari pada 1967 silam. Saat ini, diperkiarakan ada sekitar 500 ribu pemukim Israel yang menetap di di wilayah pendudukan Tepi Barat. 
 

Pewarta: Muchlishon
Editor: Kendi Setiawan