Warga NU di Yaman selepas mengikuti seminar kepenulisan, salah satu rangkaian Konfercab ke-10 PCINU Yaman (Foto: PCINU Yaman)
Tarim, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yaman menggelar seminar kepenulisan yang menjadi agenda pembuka dari rangkaian Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-10 di Mushala lantai 1 Sakan Dakhili, Universitas Al Ahgaff Tarim, Rabu (3/7/2024).
Seminar bertema "Tips Produktif dan Punya Banyak Karya di Usia Muda" ini menghadirkan penulis produktif yang juga Rais Syuriah PCINU Yaman H Niamillah Ahmadi.
Dalam paparannya, Kiai Niam mengungkapkan 5 tahapan yang harus diperhatikan oleh orang yang akan menulis. Pertama adalah himmah, yang bisa dipupuk dengan membaca hikayat-hikayat para ulama terdahulu dalam menulis kitab.
"(kedua) Memilih judul tulisan. Ini bisa dengan berbagai macam hal. Salah satunya bisa dengan melihat kebutuhan masyarakat setempat," ungkapnya pada seminar yang diikuti oleh warga NU dan pelajar Indonesia di Yaman.
Yang ketiga lanjutnya adalah tsiqah bin nafsi fil bidayah, yakni percaya diri dari awal. Hal ini penting agar penulis tidak goyah ketika sudah memulai membuat tulisan.
Keempat, adalah qabilul iqtirah wan naqd, yakni siap menerima kritikan dan masukan. Tulisan akan semakin baik jika mendapatkan atensi dan masukan dari berbagai pihak yang kompeten di bidangnya.
"Tsiqah ba'dal jihaz, yakni percaya diri setelah selesai menulis, dengan berani untuk mempublikasikan karya tulis kita," ungkapnya tentang langkah kelima pada seminar yang
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa aktivitas menulis adalah sebuah proses menuju keabadian. Mengutip Kalam dari Ibnu Jauzi, ia menyebut bahwa karya tulis adalah anak yang abadi.
"Maksudnya dengan kita menulis sebuah karya ketika kita meninggal karya kita kekal," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online.
Hal ini, lanjutnya, selaras dengan apa yang didawuhkan Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad: "Karya tulis bisa mencapai tempat yang jauh dan tetap ada setelah kita meninggal, dan dengan nya kita mendapatkan fadilah menyebarkan ilmu dan tercatat sebagai seorang yang mengajak kepada Allah swt di kuburnya.
Kiai Niam merupakan sosok yang produktif dan memiliki banyak karya tulis, di antara karyanya:
١. إيقاظ الهمم في بيان أهل الفضل والكرم
2. الوالدان برهما وعقوقهما
3. الأربعينيات في النكاح
4. الفوائد الخطيبية
5. أنيس المحبين في الصلاة والسلام على سيد المحبوبين
6. حياة قلبي في الصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم
7. نهضة الأمم في حكايات إيقاظ الهمم.
Selain sebagai pemateri, Kiai Niam juga secara simbolis membuka Konfercab yang merupakan agenda 2 tahunan ini dengan menggunting pita didampingi oleh Wakil Ketua PCINU Yaman Habib Sidi Husein bin Yahya dan Ketua LTN PCINU Yaman Muhammad Farid.