Serangan Israel Tewaskan Ratusan Warga Palestina, RS Indonesia di Gaza Kena Sasaran
Ahad, 8 Oktober 2023 | 11:00 WIB
Roket dari Gaza menghantam jalan Kota Ashkelon di Israel, Sabtu (7/10/2023). (Foto: Reuters via BBC)
Jakarta, NU Online
Kementerian Kesehatan menyebut jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan balik Israel meningkat menjadi 232 jiwa. Israel melakukan serangan balik besar-besaran setelah militan Hamas menembakkan sekitar 5.000 roket ke wilayahnya.
"Rumah sakit di Jalur Gaza sejauh ini telah menerima 232 korban jiwa dan 1.697 orang dengan berbagai luka akibat agresi Israel," kata kementerian yang dikelola Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Ahad (8/10/2023).
Layanan Darurat Israel juga memperkirakan sekitar 70 orang tewas di Israel dalam serangan militer Hamas. Beberapa warga Israel juga dilaporkan telah dibawa ke Gaza sebagai sandera.
Serangan ini adalah salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun. Serangan kelompok milisi Palestina Hamas dilakukan dengan melintasi pagar pembatas tepat setelah fajar. Pada saat yang sama, rentetan roket diluncurkan dari Gaza - beberapa mencapai Tel Aviv dan Yerusalem.
Serangan udara Israel juga menyasar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, menewaskan satu staf medis yang sedang berada di dekat rumah sakit tersebut.
Relawan MER-C, Farid, mengatakan tembakan roket dari pesawat tempur Israel jatuh sangat dekat dengan lokasi para relawan medis, dan menghancurkan mobil operasional MER-C.
"Abu Romzi, staf local MER-C yang tengah berada di ambulans menjadi korban syahid dan dilarikan ke RS Indonesia," ujar Farid.
Serangan juga membuat kerusakan di wisma tempat tinggal relawan yang berada di area RS Indonesia.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) hingga kini telah mendesak warga sipil di Gaza untuk segera meninggalkan daerah pemukiman demi keselamatan mereka. Perintah ini diutarakan ketika operasi militer Israel terus menargetkan Hamas setelah serangan mendadak pada hari Sabtu.
"Warga Jalur Gaza, perhatikan! Operasi Hamas memaksa IDF untuk beroperasi di tempat tinggal Anda. Demi keselamatan Anda, Anda harus segera meninggalkan tempat tinggal Anda," kata juru bicara IDF, Avichay Adraee, dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan udara, laut, dan darat terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023). Israel pun melakukan serangan udara balasan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan membayar akibat dari apa yang belum diketahui mereka sampai sekarang.
Sementara, Pemerintah Palestina mengungkap serangan militer Hamas, yang menguasai jalur Gaza, ke wilayah Israel terkait ketidakadilan yang dialami warga di wilayah penjajahan negara zionis itu.
"Berlanjutnya ketidakadilan dan penindasan yang menimpa rakyat Palestina menjadi alasan di balik situasi yang eksplosif ini dan ketiadaan perdamaian dan keamanan di kawasan," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Palestina.