Serba-Serbi dan Strategi ke Toilet di Masjidil Haram
Sabtu, 20 September 2014 | 16:15 WIB
Makkah, NU Online
Toilet merupakan sarana yang penting, termasuk di Masjidil Haram, Makkah, sehingga lokasinya sangat perlu diperhatikan demi menjamin terlaksananya ibadah yang lancar.
<>
Di Masjidil Haram, paling tidak toilet ada di depan pintu utama atau pintu 1 (King Abdul Aziz) dan kemudian ada pula di depan pintu keluar Bukit Marwah.
Jika sedang melakukan tawaf (mengelilingi Kabah) maka letak toilet terdekat adalah di depan pintu utama atau pintu 1. Namun jika sedang sai (perjalanan dari bukit Shafa menuju bukit Marwah sebanyak tujuh kali) maka yang lebih dekat adalah toilet di depan Marwah.
Yang menjadi perhatian, adalah pada saat-saat tertentu di musim haji, terutama saat jamaah haji sudah memadati Masjidil Haram, maka cukup banyak jamaah haji yang mengantri. Saat padat adalah menjelang sholat Magrib dan saat sholat Jumat.
Sebagai contoh, pada Kamis sore (18/9) menjelang Magrib, toilet di depan pintu satu (pintu utama) cukup padat padahal jumlah toilet cukup banyak, bahkan dua tingkat ke bawah.
Satu pintu toilet bisa diantri oleh tiga atau empat orang. Paling tidak perlu sepuluh menit untuk mengantri, itu jika di depan jamaah tidak membuang hajat besar. Padahal pada saat itu, jumlah jamaah belum mencapai puncak. Sebagai contoh, jamaah Indonesia yang datang baru sekitar 100.000 orang dari 168.800 orang
Letak toilet ini juga lumayan jauh terutama jika dihitung dari dalam Masjidil Haram atau di sekitar Kabah. Sehingga untuk mencapai toilet dari dalam Masjidil Haram memerlukan waktu sekitar sepuluh menit.
Yang menjadi persoalan adalah, jamaah seringkali harus menahan hajat yang lama jika ingin sholat di sekitar Kabah karena harus berada di dalam sekitar satu jam sebelum azan. Apalagi jika ingin sholat Jumat, minimal dua jam sebelummya sudah berada di Masjidil Haram.
Jika jamaah keluar maka diperkirakan jamaah tidak bisa masuk lagi ke dalam masjid di lantai dasar. Jamaah akan diminta ke lantai dua atau tiga. Bahkan mungkin hanya bisa sholat di pelataran.
Namun, cukup riskan juga menahan hajad jika waktu azan yang masih lama. Perlu pula diingat perjalanan ke toilet akan semakin lama jika jamaah padat. Belum lagi waktu tunggu di toilet yang lama. Bahkan tidak jarang banyak jamaah yang menggedor-gedor pintu tolet jika kita terlalu lama sementara jamaah di belakang sudah kebelet.
Sarannya, mungkin adalah perlu perhitungan waktu yang tepat jika ingin ke toilet. Karena karena bila tidak tahan maka perlu perjuangan agar bisa kembali ke dalam.(antara/mukafi niam)