Sosok Mohammad Mokhber, Presiden Sementara Iran Pengganti Ebrahim Raisi
Rabu, 22 Mei 2024 | 12:00 WIB
Presiden sementara Iran yang baru Mohammad Mokhber di bandara Mehrabad di Teheran pada 28 Mei 2023. (Foto: Reuters/Majid Asgaripour)
Jakarta, NU Online
Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei telah mengkukuhkan wakil presiden Iran Mohammad Mokhber sebagai presiden sementara.
Mokhber ditunjuk sebagai Presiden sementara Iran menggantikan Ebrahim Raisi yang meninggal dunia bersama delapan orang lainnya dalam kecelakaan helikopter di perbatasan Azerbaijan pada Ahad (19/5/2024).
“Mokhber akan mengurusi lembaga eksekutif dan wajib untuk mengatur, bersama para pimpinanan legislatif dan yudikatif, untuk pemilihan presiden baru dalam waktu paling lama 50 hari,” jelas Khamenei dikutip NU Online dari situs Aljazeera, pada Selasa (21/05/2024).
Mokhber diangkat menjadi wakil presiden pertama pada Agustus 2021, tidak lama setelah Raisi terpilih sebagai presiden.
Dilansir Aljazeera, Mokhber lahir di Dezful, provinsi barat daya Khuzestan pada 1 September 1955. Pada 2010, Uni Eropa memasukkan Mokhber ke dalam daftar individu dan entitas yang diberi sanksi atas dugaan keterlibatannya dalam kegiatan nuklir dan balistik Iran. Namun dua tahun kemudian, ia dikeluarkan dari daftar tersebut.
Tak seperti negara lainnya, di Iran terdapat beberapa wakil presiden yang ditunjuk untuk menjabat secara bersamaan. Masing-masing mengambil alih aspek eksekutif yang berbeda-beda, tetapi sebagian besar berjalan seperti sebuah kabinet. Mokhber memiliki posisi yang teratas di antara para wakil presiden.
Mokhber terpilih karena ia memiliki kedekatan dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei yang memegang keputusan terakhir dalam segala urusan negara, sama seperti presiden terakhir Ebrahim Raisi.
Sebelum menjadi wakil presiden pertama, Mokhber selama 14 tahun sempat mejabat sebagai kepala Setad atau Organisasi Pelaksana Perintah Imam Khomeini. Satad merupakan organisasi konglomerat ekonomi yang fokus pada kegiatan amal dan berada di bawah kendali langsung pemimpin tertinggi Iran.
Saat menjabat sebagai kepala Satad, Mokhber berhasil membuat vaksin Coviran Barekat untuk coronavirus di Iran saat puncak pandemi. Namun efektivitas vaksin tersebut dipertanyakan, setelah banyak orang yang melapor akan reaksi medis parah setelah mengonsumsinya.