Tentara Israel Tembak Mati Warga Palestina, Sebulan Terakhir 10 Orang Tewas
Rabu, 9 Maret 2022 | 15:00 WIB
Jakarta, NU Online
Kondisi warga Palestina semakin memilukan dan kerap memunculkan tragedi setelah akhir-akhir ini tentara Israel tidak segan-segan menembak mati warga Palestina dengan berbagai alasan dan tuduhan. Setidaknya 10 warga Palestina telah tewas dalam sebulan terakhir, tepatnya sejak 8 Februari di wilayah Tepi Barat.
Pada Selasa (8/2/2022), tentara Israel menembak mati tiga warga diduga militan Palestina yang sedang berkendara di area Tepi Barat. Dinas keamanan Israel Shin Bet mengatakan pria Palestina ini membawa senjata. Badan ini juga mendeskripsikan militan tersebut sebagai tim yang bertanggung jawab atas serangan kepada tentara Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara itu, Brigade Syuhada Al-Aqsa mengatakan ketiga pria itu adalah anggota kelompok mereka. Kelompok Al-Aqsa sendiri berkaitan dengan kelompok Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Israel bertanggung jawab atas kejahatan pembunuhan ini. Ini merupakan bagian dari kejahatan mereka yang sedang berlangsung," kata juru bicara Fatah di Tepi Barat, Monir Al-Jaghoub, dikutip dari Reuters.
Kemudian pada Ahad (13/2/2022), Tentara Israel juga menembak kepala remaja hingga tewas saat bentrokan antara warga Palestina dan kelompok Yahudi pecah di Tepi Barat. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa remaja bernama Akram Abu Salah itu meninggal akibat luka tembak di bagian kepala.
Associated Press melaporkan, bentrokan yang menewaskan Akram itu meletus usai rumah seorang pemukim Yahudi dibakar. Merespons kebakaran itu, salah satu anggota parlemen Israel, Itamar Ben-Gvir, mendirikan kantor darurat di dekat rumah warga Palestina yang menghadapi penggusuran pada Ahad (13/2/2022).
Warga Palestina kemudian bergerak ke tenda Ben-Gvir, melempar kursi plastik dan berkelahi dengan pendukung politikus ultranasionalis tersebut di sore hari. Di malam hari, polisi anti huru-hara menyemprot air berbau busuk untuk membubarkan protes warga Palestina. Mereka juga meledakkan granat kejut untuk membubarkan massa.
Lalu pada Selasa (22/2/2022), Tentara Israel juga dilaporkan menembak mati seorang remaja Palestina berusia 14 tahun di Desa Al-Khader, Tepi Barat. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian remaja tersebut. Sebagaimana dilansir Reuters, mereka lantas mendesak penyelidikan internasional terkait insiden ini.
Militer Israel juga mengonfirmasi kematian remaja Palestina itu. Militer mengklaim remaja itu merupakan bagian dari orang yang melempar bom molotov ke arah pengemudi dan "membahayakan hidup mereka."
Saat insiden terjadi, pasukan sedang melakukan "aktivitas kontra-terorisme" di area Al-Khader. Mereka mengklaim, kendaraan sipil di wilayah tersebut kerap menjadi target serangan bom molotov dalam sebulan terakhir.
Insiden penembakan warga Palestina oleh tentara Israel juga terjadi pada Senin (7/3/2022). Seorang warga Palestina ditembak hingga tewas setelah menikam dua petugas keamanan Israel di Kota Tua, Yerusalem.
Kepolisian Israel menyatakan bahwa warga Palestina itu datang dari arah Kuil Gunung. Saat tiba di Gerbang Pedagang Kapas di Kota Tua Yerusalem, warga Palestina itu menikam dua petugas keamanan Israel. "Sebagai tanggapan, petugas melepaskan tembakan ke arahnya dan dia tewas," demikian pernyataan kepolisian Israel yang dikutip AFP.
Setelah itu, kepolisian mengonfirmasi bahwa warga Palestina itu berusia 20-an tahun dan berasal dari Tepi Barat. Sejumlah sumber di Palestina mengatakan, pria itu bernama Abdel Rahman Qassam.
Tidak hanya penembakan yang menewaskan korban jiwa, Israel juga terus melakukan penyerangan dan penghancuran bangunan warga Palestina.
Kasus terbaru terjadi ketika warga Palestina diserang tentara Israel saat sedang merayakan momen Isra Miraj Nabi Muhammad saw di Yeruslalem pada Senin (28/2/2022). Pasukan Israel melempar granat suara di dekat Gerbang Damaskus, Yerusalem, saat warga Palestina merayakan Isra Miraj tersebut. Akibat kejadian tersebut, seorang remaja perempuan dilaporkan terluka.
Juru bicara rumah sakit yang merawat remaja tersebut menyatakan, salah satu granat suara meledak di depan pasien mereka. Petugas medis lalu bergegas membawa dia ke rumah sakit Hadassah Ein Karem di Yerusalem.
Polisi Israel mengklaim melakukan serangan itu lantaran warga Palestina meneriakkan kata-kata yang bernada hasutan dan melempari mereka dengan barang-barang. "(Warga Palestina) meneriakkan hasutan dan melempar batu dan botol ke polisi di tempat kejadian," ujar salah satu perwakilan Kepolisian Israel, sebagaimana dikutip AFP.
Israel juga kembali menghancurkan dua rumah warga Palestina yang dituduh membunuh orang Israel pada Selasa (8/3/2022). Polisi perbatasan dan tentara Israel menghancurkan rumah dua bersaudara Omar dan Ghaith Jaradat serta Mohammed Jaradat dengan bahan peledak di Desa Silat al-Harithiya, dekat Jenin di bagian utara Tepi Barat.
Rumah anggota keluarga Jaradat lainnya, Mahmoud, yang ditangkap pada Desember, dihancurkan di Silat al-Harithiya pada 14 Februari lalu.
AFP melaporkan bentrokan meletus lagi antara penduduk dan pasukan Israel hari ini. Tentara mengatakan warga Palestina melemparkan batu, bom api dan bahan peledak rakitan ke pasukan keamanan, serta menembakkan peluru tajam.
"Para prajurit merespons dengan tembakan, dan menyelesaikan misi mereka," terang pernyataan dari militer Israel, seperti dikutip AFP.
Konflik di Tepi Barat telah berlangsung lama. Israel merebut Tepi Barat dalam perang tahun 1967. Namun, Palestina berusaha untuk mendirikan sebuah negara di wilayah itu dan di Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Keduanya kerap terlibat bentrok karena sengketa wilayah ini tak kunjung usai. Sebelumnya, kedua kubu sempat mengadakan pembicaraan damai pada 2014, tetapi gagal.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muhammad Faizin