Usai Kebakaran di Urumqi, Protes Pembatasan Covid-19 di China Meluas
Senin, 28 November 2022 | 21:30 WIB
Jakarta, NU Online
Protes telah meletus di seluruh China dalam beberapa hari terakhir di tengah meningkatnya frustrasi publik terhadap kebijakan nol-Covid khas Presiden Xi Jinping yang berlaku selama nyaris tiga tahun setelah pandemi.
Baca Juga
Doa ketika Terjadi Gempa Bumi
Menurut penjelasan The Guardian, demonstrasi telah terjadi di banyak kota, termasuk ibu kota, Beijing, dan kota terbesar di negara itu serta pusat keuangan Shanghai.
Tak hanya pemberlakukan lockdown super ketat semata, kemarahan warga kian tersulut menyusul lambatnya penanganan kejadian kebakaran mematikan pada sebuah gedung tinggi di Urumqi, Xinjiang.
Aturan kebijakan nol-Covid itu dianggap menghambat alur penanganan kebakaran gedung tersebut. Imbasnya, sepuluh warga sipil dinyatakan meninggal dunia sebab kebakaran pada Kamis (25/11/2022).
Urumqi yang berpenduduk 4 juta orang dilaporkan tengah menjalani lockdown. Aturan itu melarang penduduk setempat meninggalkan rumah selama 100 hari.
Para pengunjuk rasa yang geram berkumpul di Shanghai, Sabtu (26/11/2022) meneriakkan "Tidak ada tes PCR, kami menginginkan kebebasan!" diikuti dengan seruan berulang-ulang untuk “Kebebasan! Kebebasan!"
Menjelang Sabtu malam, ratusan orang masih memadati kawasan tersebut. Beberapa berdesak-desakan dan polisi mencoba membubarkan mereka. Demonstran mengangkat lembaran kertas kosong sebagai ekspresi protes.
Kemudian pada Senin (28/11/2022) dini hari di Beijing, dua kelompok pengunjuk rasa yang berjumlah setidaknya 1.000 orang berkumpul di sepanjang Jalan Lingkar ke-3 ibu kota China dekat Sungai Liangma, menolak untuk bubar.
Kasus Covid-19 harian China tengah meroket belakangan ini. Data terbaru per Senin (28/11/2022), China melaporkan rekor harian baru infeksi Covid-19 baru, dengan 40.347 kasus.
Sudah tiga hari berturut-turut China mencetak rekor tertinggi untuk kasus Covid-19 harian. Lonjakan kasus itu telah mendorong lebih banyak penguncian di kota-kota di seluruh negeri.
Kota Guangzhou dan Chongqing, dengan ribuan kasus kini tengah berjuang untuk menahan wabah. Ratusan infeksi juga tercatat di beberapa kota lain di seluruh negeri.
China telah terjebak dengan kebijakan nol-Covid- bahkan saat sebagian besar dunia telah mencabut sebagian besar pembatasan.
Protes publik yang meluas jarang terjadi di China, di mana ruang untuk perbedaan pendapat telah dihilangkan, memaksa sebagian besar warga untuk melampiaskan frustrasi mereka di media sosial.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin