Warga Korea Selatan Gelar Aksi 2.000 Pasang Sepatu untuk Palestina
Ahad, 19 November 2023 | 21:00 WIB
Sekitar 2.000 pasang sepatu yang melambangkan seluruh korban di Gaza, Tepi Barat, dan Israel ditempatkan sebelum unjuk rasa di Seoul, Korea Selatan, Jumat (17/11/2023). Sekitar 2.000 pasang sepatu disumbangkan oleh orang-orang yang berdiri dalam solidaritas dan ditempatkan oleh anggota kelompok sipil di pusat Kota Seoul. (AP Photo/Lee Jin-man)
Jakarta, NU Online
Sekelompok pengunjukrasa menyerukan gencatan senjata pada konflik senjata Israel Palestina di Seoul, Korea Selatan, Jumat (17/11/2023). Mereka memajang 2000 pasang sepatu sebagai lambang solidaritas warga Korea Selatan untuk warga Palestina yang terbunuh dalam agresi Israel.
Dilansir Mindlenews, terdapat 105 organisasi yang bergabung dengan meletakkan 2.000 pasang sepatu dari ukuran bayi hingga dewasa. Sepatu dipilih karena mewakili individualitas setiap manusia dan mengingatkan pada korban di Gaza. Sepatu-sepatu ini dikirimkan dari penjuru Korea Selatan termasuk sekolah, toko, rumah ibadah dan dari desa-desa yang jauh.
Sepatu diletakkan satu persatu diiringi lagu berbahasa Arab yang dinyanyikan oleh seorang pekerja medis di sebuah rumah sakit di Gaza. Ada pula selimut putih yang berisi daftar nama 6.747 warga Gaza yang menjadi korban.
Spanduk putih berisi huruf-huruf kecil juga digantung. Spanduk bertuliskan daftar 6.747 warga Gaza yang dibunuh Israel pada tanggal 7 hingga 26 bulan lalu dan 281 orang yang belum dapat dipastikan identitasnya karena kondisi tubuhnya rusak. Di samping nama yang ditulis dalam bahasa Arab, tertulis usia para korban, mulai dari lansia berusia 72 tahun hingga bayi baru lahir berusia 0 tahun. Mereka yang memiliki nama belakang yang sama juga dimasukkan, dan satu keluarga dikatakan telah menceritakan sebuah kasus di mana 44 orang meninggal sekaligus.
Serangan udara dan serangan darat Israel telah membunuh 12.000 jiwa warga Palestina menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Bahkan sekarang, satu anak Palestina meninggal setiap 10 menit.
"Para korban mencakup 5.000 lebih anak-anak dan 3.300 perempuan, sedangkan 30.000 lainnya terluka," demikian bunyi laporan media Anadolu Agency.
Disebutkan pula bahwa sekitar 3.750 orang lainnya, termasuk 1.800 anak hingga kini masih belum ditemukan.
Pihaknya menambahkan sebanyak 200 petugas medis, 22 personel pertahanan sipil dan 51 jurnalis juga tewas dalam serangan Israel terhadap Gaza.
“Agresi Israel telah memaksa 25 rumah sakit dan 52 pusat layanan kesehatan tutup, sementara 55 ambulans menjadi target pasukan Israel,” tulis pernyataan itu.
Hingga kini pasukan Israel masih membombardir Jalur Gaza melalui darat dan udara sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU juga mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan bagi warga Palestina. Untuk memudahkan masyarakat, LAZISNU membuat laman penggalangan Donasi Palestina 2023 melalui tautan berikut.