Cilacap, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Majenang Cilacap memulai pembangunan gedung baru yang berlokasi di Jalan Nasional III, Jalan Bhayangkara Desa Jenang, Majenang. Pembangunan ini telah resmi dimulai melalui acara peletakan batu pertama pada Ahad (07/07/2024).
Ketua panitia pembangunan Didi Yudi Cahyadi menyampaikan bahwa pembangunan gedung dilatarbelakangi tiga hal pokok fungsi, keagamaan, sosial kemasyarakatan, dan perekonomian.
Lebih lanjut, ia menjelaskan perencanaan pembangunan gedung NU Majenang tersebut di atas lahan wakaf masyarakat Nahdliyin Majenang seluas 1.721 m² atau 122 ubin.
"Penganggaran keseluruhan diestimasikan membutuhkan biaya 2.7 Milyar dengan estimasi waktu selama 3 tahun. Pembanguan gedung secara bertahap. Yang pertama dimulai garap adalah bangun gedung utama berlantai dua berada di muka, di atas lahan seluas 12 m dan panjang 14 m," ujarnya Jumat (13/07/2024).
Dirinya yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cilacap menambahkan bahwa gedung MWCNU akan memiliki dua lantai yang nantinya bisa digunakan untuk sektor perekonomian umat.
"Lantai bawah gedung utama akan difungsikan sebagai rumah toko (ruko) untuk ruang sektor perekonomian umat, sedangkan lantai dua akan digunakan untuk kantor kesekretariatan lembaga dan banom NU," imbuhnya.
Senada dengan itu, Ketua MWCNU Majenang H Salamun menjelaskan bahwa gedung ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana organisasi yang memadai sebagai pusat tata kelola kelembagaan NU dan pelayanan keumatan.
"Gedung MWCNU Majenang nantinya terdiri dari beberapa blok, yaitu blok depan berlantai dua untuk perekonomian keumatan dan kesekretariatan lembaga dan banom NU, sementara blok belakangnya akan menjadi fasilitas umum seperti aula, mushala, dapur umum, dan kamar mandi," terangnya.
Ketua PCNU Cilacap H Imam Tobroni, menegaskan bahwa pembangunan gedung ini tidak hanya untuk tempat rapat atau pertemuan berskala lokal tingkat MWC, tetapi juga sebagai pusat kegiatan NU dan perekonomian keumatan.
"MWCNU Majenang diakui terbaik di Cilacap dengan amal usaha terbanyak dan lengkap di bidang kesehatan, pendidikan, dan NU Care lainnya. Namun demikian, keberadaan gedung NU yang baru akan dibangun ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi yang ada," akunya.
Sebagai Ketua PCNU Cilacap, Imam mengajak semua kelembagaan di bawah komando NU untuk berlomba-lomba dalam memajukan dan meningkatkan kemandirian organisasi.
"Saatnya fastabikul khairat, sarana dan prasarana organisasi harus memadai. Oleh karena itu, penilaian akreditasi organisasi NU di setiap tingkatan mulai PB, PC, MWC hingga Ranting diberlakukan guna pemajuan dan kemandirian organisasi," terangnya.
Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung MWCNU ini diawali dengan adzan-iqamat empat penjuru yang dilakukan oleh para muadzin pilihan dari Lesbumi NU, LDNU, LTMNU, dan PAC GP Ansor Majenang, serta diiringi dengan doa bersama.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh pimpinan dan pengurus PCNU Cilacap, MWCNU Majenang, termasuk jajaran A'wan, Mustasyar, Rais Syuriyah, dan Tanfidziyah.
Wakil Rais Syuriah PCNU Cilacap, KH Mashud Hasbullah, KH Imam Baequni, KH Agus Salim, KH Khamid Alwi, dan KH Musbihin Hs, turut hadir dalam acara ini. Ketua Tanfidziyah, H Imam Tobroni, memimpin peletakan batu pertama yang dilanjutkan ol H Salamun dan KH Hizbullah Huda.
Sementara itu Camat Majenang Aji Pramono mengaku sejak lama tahu betul akan kesejarahan sekaligus kendala dalam perencanaan pembangunan Gedung MWCNU Majenang.
"Saya tahu betul lokasi ini dulu merupakan sawah, zona hijau, dan itu kendala pembangunan. Namun sejak terbitnya Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Cilacap Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2031. Tempat ini menjadi zona kuning maka boleh didikan bangunan dan gedung," katanya
Terakhir dirinya mengapresiasi dan mengucapkan selamat dimulainya pembangunan gedung MWCNU Majenang
"Semoga diberi kelancaran selama dalam proses pembangunannnya, yang nantinya sebagai sarana penting bagi NU, pembangunan manusia, sosial kemasyarakatan dan perekonomian serta sesejahteraan umat," pungkasnya.