Semarang, NU Online Jateng
Rais pengurus Bensar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Haris Shodaqoh mengatakan, hampir semua lapisan masyarakat menyelenggarakan halal bihalal, meskipun secara pribadi sudah saling meminta dan memberi maaf saat Idul Fitri.
"Masih adakah hikmah halal bihalal ini, karena sesungguhnya tradisi halal bihalal tidak sekadar meminta maaf. Kita sering mengungkit-ungkit masalah yang lama. Kita berharap agar hikmah ini benar-benar diresapi, bisa meningkatkan prestasi kita bisa lebih baik dari yang lain," tegasnya.
Hal itu disampaikan Kiai Haris dalam acara halal bihalal keluarga besar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulana (PWNU) Jaawa Tengah di kantor jl dr Cipto 180 Semarang, Senin (16/5).
Menurut Pengasuh Pesantren Al-Itqon Kota Semarang ini, semua kiprah NU harus sesuai dengan ahlussunah wal jamaah. "Kiai-kiai yang awet muda itu kiai-kiai yang sudah tawakal kepada Allah Taala. Jika ikhtiar tidak sekadar memenuhi ketentuan syariat," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, sesuatu kalau terkait dengan uang, ini ambang fitnah. "Misalnya pilkada ini karena dunia atau karena akhirat. Jadi yang penting kita bersikap wasathiyah," tambahnya.
Disampaikan, wasathiyah ini berbeda dengan moderasi. Kalau moderasi cenderung cari aman saja. "Semua aturan yang ada jangan sampai bertentangan dengan Al-Qur'an, Hadits, Ijma, dan Qiyas," ucapnya.
Kiai Haris berharap, NU tidak ada singgungan dengan partai politik. Karena jika ada persinggungan akan tidak sehat. "Mari kita jaga NU dan besarkan bersama-sama," pintanya.
Mustasyar PWNU Jateng H Achmad mengharapkan apa yang disampaikan Kiai Haris Shodaqoh bisa dilaksanakan dengan baik. Mantan Ketua PWNU Jateng tersebut juga pernah ditanya, rahasianya apa, ada yang diragukan, namun justru malah mendapatkan amanat dan bisa berjalan dengan baik? Jawabannya, "Doa saya kalau setiap shalat subuh membaca doa qunut," ungkapnya.
Pihaknya meminta para pengurus NU mawas diri lebih dulu. "Awalnya gedung ini tidak ada suratnya. Ternyata gedung ini dibeli oleh Yayasan Yamu'alim atas nama PBNU. "Ini suratnya belum ada, namun Alhamdulillah bisa diurus," terangnya.
Ketua PWNU Jateng HM Muzamil menjelaskan, acara ini diselenggarakan rutin setiap bulan Syawal, khusus ngaturi para pengurus PWNU dari jajaran Mustasyar, Syuriyah, A'wan, Tanfidziyah, Badan Otonom, dan Lembaga-Lembaga tingkat Wilayah.
"Insyaallah 6 Juni mendatang akan diselenggarakan Bahtsul Masail NU se-Jateng di Kota Tegal sekaligus halal bihalal dengan PCNU se-Jateng," pungkasnya.
Pengirim: Insan Al-Huda