Fatayat NU Sumenep Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Pembunuhan Riyas Nuraini
Selasa, 23 Juli 2024 | 10:00 WIB
Jenazah kader Fatayat NU Lampung Timur, Riyas Nuraini (30) yang ditemukan terbungkus karung di tengah kebun jagung. (Foto: tangkap layar)
Sumenep, NU Online Jatim
Peristiwa pembunuhan yang menimpa Riyas Nuraini (30), kader Fatayat NU Lampung Timur, mendapat respons sejumlah pihak. Salah satunya dari Pimpinan Cabang Fatayat NU Sumenep, Jawa Timur yang meminta pihak kepolisian segera menangkap terduga pelaku pembunuhan.
“Kami meminta Kapolri dan jajaran kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku. Keadilan harus ditegakkan untuk almarhumah Riyas Nuraini,” kata Ketua PC Fatayat NU Sumenep Nyai Hj Dina Kamilia, Selasa (23/07/2024).
Riyas Nuraini merupakan kader aktif Fatayat NU Lampung Timur yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang online. Dalam kesehariannya almarhumah kerap mengantar dagangannya secara cash on delivery atau COD.
Setelah dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Rabu (19/07/2024) sore, akhirnya jenazah korban ditemukan pada Kamis (18/7/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban ditemukan di tengah kebun jagung di Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur.
Sebagaimana video warga yang tersebar di media sosial, jenazah korban ditemukan mengenaskan dalam keadaan terbungkus karung putih. Karung putih itu berada di atas kendaraan roda warna putih milik korban meninggal.
Peristiwa ini pun mengejutkan sejumlah pihak dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga besar Fatayat NU serta masyarakat setempat. Kejadian ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan bagi pedagang online yang harus berinteraksi dengan banyak orang.
Untuk itu, Nyai Dina berharap pihak berwajib bisa memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan bagi para pedagang yang rentan menjadi korban kejahatan.
“Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan dan keamanan bagi semua warga, terutama mereka yang bekerja di sektor informal dan sering berhadapan langsung dengan orang yang tidak dikenal,” pungkas Nyai Dina.