Pasuruan, NU Online

Konferensi Besar (Konbes) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) akan gelar di Taman Budaya Candra Wilwatikta, Kabupaten Pasuruan, Jumat-Ahad (11-13/8/2023).

Untuk sampai ke lokasi tersebut, peserta bisa menggunakan kendaraan umum seperti sepeda motor, mobil atau bus. Dalam perjalanan mendekati lokasi akan disuguhkan pemandangan yang menyejukkan mata dengan hamparan hijau Gunung Penanggungan.

Kordinator Panitia Lokal Pasuruan, Hadi mengatakan, awalnya lokasi Konbes dan Rakernas ditempatkan di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan. Namun karena takut mengganggu aktivitas santri dan santriwati, Bupati Pasuruan mengarahkan ke Taman Candra Wilwatikta Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

"Karena jumlah peserta yang banyak pasti akan mengganggu kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah," ujarnya.

Komandan Dewan Koordinasi Wilayah (DKW) Corps Brigade Pembangunan (CBP) IPNU Jawa Timur menerangkan, Taman Candra Wilwatikta Pandaan merupakan taman budaya yang telah dikenal dengan pagelaran sendra tarinya dengan luas 12,3 hektar.

"Lokasi yang sangat strategis berada di tepi Jalan Raya Tretes dengan ketinggian 300 meter di atas permukaan laut (MDPL) membuat taman ini mudah dijangkau oleh peserta Konbes dan Rakernas IPNU," terangnya.

Dikutip dari website resmi Kabupaten Pasuruan, Taman Candra Wilwatikta diyakini sebagai petilasan Majapahit yang berada di tepi Jalan Raya Tretes Pandaan. Taman ini dibangun pada 28 Oktober 1963 oleh Kolonel M Wijono, Gubernur Jawa Timur saat itu bersama Mayor M Said, dan Ibu Dar Mortir.

Taman ini juga mempunyai visi utamanya yakni menegakkan dan mengembangkan kepribadian budaya nasional serta kepariwisataan dengan semangat gotong royong. Sehingga mempunyai misi untuk menyediakan dan menyelenggarakan sarana dan kegiatan bagi perkembangan budaya nasional dan kepariwisataan secara mandiri.

Taman Candra Wilwatikta Pandaan dilengkapi fasilitas panggung terbuka dengan latar belakang Gunung Penanggungan yang mampu menampung pengunjung sebanyak 15 ribu orang.

 

Kontributor: Mokhamad Faisol