Angka Diabetes Meningkat, Begini Saran Dokter NU agar Terhindar
Sabtu, 14 November 2020 | 09:00 WIB
Jakarta, NU Online
Setiap tahun angka pengidap diabetes di Indonesia semakin meningkat. World Health Organization (WHO) memprediksi kasus diabetes tipe 2 menjadi salah satu tipe yang meningkat tajam mencapai 16,7 juta di tahun 2045. Seiring dengan perkembangan ini, masyarakat tidak menyadari bahwa siapapun sangat mungkin terpapar jika terlalu menyepelekannya.
Berdasarkan data dan analisis pihak Rumah Sakit Siloam Jakarta, terdapat 425 juta pasien diabetes per tahun 2017 di dunia. Angka ini diperkirakan akan meningkat sebesar 45 persen atau setara dengan 629 juta pasien per tahun 2045. Komplikasi pada jantung dan ginjal menjadi penyebab utama kematian pasien diabetes di dunia.
Selanjutnya, 75 persen pasien diabetes pada tahun 2017 berusia 20-64 tahun, Indonesia menempati urutan ke-6 dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi, yakni 10,3 juta pasien per tahun 2017 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 16,7 juta pasien per tahun 2045.
Seorang dokter di Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Makky Zamzami menuturkan, Indonesia diramalkan akan terjadi ledakan kasus jumlah penderita diabetes terbesar di tahun 2030. Ramalan itu, katanya, didasarkan pada angka diabetes yang semakin meningkat setiap harinya.
Ia mengatakan, penyebab meningkatnya angka pengidap diabetes karena pola makan dan aktivitas serta menyepelekan gejala yang ada. Di tengah Pandemi Covid-19, diabetes menjadi salah satu penyakit yang sangat menakutkan.
“Penderita diabetes jika ditambah dengan infeksi penyakit Covid-19 akan semakin berat, karena diabetes penyakit yang memberat daya tahan tubuh,” kata Makky kepada NU Online, Sabtu, (15/11).
Jika diabetes tidak terkontrol, maka dimungkinkan penyakit tersebut akan mengarah kepada hipertensi, darah tinggi, struk, dan penyakit jantung. Selain itu, tiga penyakit tersebut menjadi penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di dunia. Semuanya disebabkan oleh diabetes.
Berikut cara agat terhindar dari penyakit diabetes
Pertama, terapkan pola makan sehat. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kadar gula darah, Makky menyarankan agar masyarakat menghindari makanan yang mengandung banyak gula dan perbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, rendah lemak, dan rendah kalori. Makanlah dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Makky, makanan-makanan tersebut juga membantu untuk mencapai berat badan ideal. Beberapa contoh makanan yang dapat dikonsumsi, antara lain ikan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan yang terbuat dari biji-bijian.
Kedua, rutin olahraga. Kegiatan olahraga masih menjadi aktivitas yang diharapkan membantu mengendalikan setiap penyakit yang ada pada tubuh manusia. Tak hanya baik bagi jantung dan paru-paru, olahraga, kata Makky, membantu untuk menstabilkan gula darah. Sementara itu, olahraga yang disarankan adalah berjalan kaki dan bersepeda minimal tiga kali seminggu.
Ketiga, Rutin periksa gula darah. Kegiatan ini harus dilakukan oleh semua masyarakat baik yang telah pengidap diabetes maupun yang dinyatakan belum. Periksa gula dara bertujuan untuk menjaga kadar gula darah tetap normal dan stabil.
“Saya menyarankan memeriksanya 4 kali seminggu atau minimal mengikuti tes HbA1c minimal 3 bulan sekali. Jangan lupa untuk mencatat jumlah kadar gula darah setiap kali melakukan pemeriksaan,” tuturnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad