Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengajak peserta Rapat Kerja Nasional Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) agar lebih memberikan perhatian kepada nasib para petani.
"Mari kita sayangi petani kita," ajak Kiai Said pada pembukaan Rakernas Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Kondolidasi Tani Nealayan se-Indonesia di Hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Kiai Said mengemukakan keprihatinannya terhadap nasib para petani. Sebab dalam pandagannya, hingga kini, kondisi para petani belum kunjung membaik.
Padahal, sambungnya, sumber daya alam Indonesia sangat melimpah. Allah telah menyediakan kekayaan alam yang melimpah untuk kebutuhan hidup manusia, baik kekayaan yang ada di bumi maupun di laut. Artinya, pengelolaan yang terjadi belum dilakukan secara maksimal.
"Yang seharusnya kenyang itu para petani, yang seharusnya nyaman, tenang hidupnya itu para petani. Nah kok petani yang kelaparan,"
Kiai Said mengatakan, pertanian menjadi tumpuan hidup para petani, sementara pertanian menjadi fondasi ekonomi Indonesia. "Pertanian itu menjadi fundamen kita," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kiai Said mengapresiasi cara kerja para petani. Para petani, kata Kiai Said, berkerja dengan giat. Tak hanya itu, jika tanamannya jadi, sekali pun tidak untung besar, para petani selalu bersyukur.
Rakernas ini dihadiri Menteri Pertanian H Andi Amran Sulaiman, Wakil Ketua Umum H Mochammad Maksum Machfoedz,
Ketua PBNU bidang Ekonomi H Eman Suryaman, dan perwakilan dari Badan Restorasi Gambut. (Husni Sahal/Fathoni)