Jakarta, NU Online
Dokter dari Lembaga Kesehatan PBNU (LK PBNU) dr Syifa Mustika mengatakan ibu hamil boleh berpuasa asalkan memperhatikan dua hal, yaitu pertama, tetap menjaga asupan nutrisi seimbang. Kedua, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
“Boleh berpuasa, tapi tetap perhatikan kesiapan diri hingga makanan ibu hamil selama puasa,” kata dr Syifa kepada NU Online, Jumat (24/3/2023).
Asupan nutrisi yang penting dipenuhi ibu hamil, terang dia, adalah asam folat. Asam folat atau biasa dikenal dengan vitamin B kompleks merupakan salah satu kebutuhan nutrisi yang paling utama diberikan kepada ibu hamil. Karenanya, Syifa menyarankan ibu hamil untuk memperbanyak mengkonsumsi kurma selama berpuasa.
Baca Juga
Puasa Ramadhan untuk Perempuan Hamil
“Selain kandungan gula alami, kurma juga baik untuk ibu hamil karena kaya akan serat, yang membantu agar ibu hamil tidak sembelit,” terang dokter RS Hermina Malang itu.
Selain kurma, lanjut dia, saat berpuasa ibu hamil disarankan mencukupi cairan tubuh dengan memperbanyak minum, dan konsumsi buah-buahan tinggi mineral, yaitu macam-macam berry.
“Selain asupan mineral terpenuhi, buah berry juga berfungsi meredakan mual bagi ibu hamil,” jelas dia.
Manfaat lain dari menjaga nutrisi dan mineral, ibu hamil terhindar dari dehidrasi yang meningkatkan komplikasi kehamilan.
Menambahkan soal puasa bagi ibu hamil, dr Syifa mengatakan bahwa puasa Ramadhan terbukti tidak menyebabkan dampak buruk pada berat lahir janin. Selain itu, puasa Ramadhan juga belum terbukti secara konkret bisa menyebabkan dampak buruk pada kehamilan.
“Syaratnya itu tadi, selalu memeriksakan kandungan kepada dokter dan menjaga pola makan,” tandasnya.
Ia juga menambahkan bahwa puasa yang dilakukan ibu hamil pada trimester ke-1,2, dan 3 tidak menimbulkan dampak penurunan berat badan, panjang tubuh, dan lingkar kepala.
Hanya saja, ia menyarankan ibu hamil menghentikan puasa bila mengalami kondisi-kondisi yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin.
“Seperti misalnya, ibu hamil yang memiliki hipertensi, diabetes, dan gangguan pencernaan. Sebab bila terus memaksakan untuk berpuasa puasanya hanya akan mengganggu perkembangan janin,” kata dr Syifa.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi