Kakanwil Provinsi Lampung, Puji Raharjo saat berbicara di depan para pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Provinsi Lampung di Ballroom Hotel Emersia Bandarlampung, Kamis (10/11/2022) mengatakan tiga hal yang harus dijaga demi kokohnya integritas bangsa yaitu integritas wilayah, integrasi kepemimpinan, integritas nilai. (Foto: NU Online/M Faizin)
Bandarlampung, NU Online
Ada tiga hal yang perlu dijaga untuk keberlangsungan perjalanan bangsa. Tiga hal ini menjadi kebutuhan mendasar dalam menjalankan integritas atau kesatuan bangsa dan negara. Tiga hal ini patut disyukuri dan perlu untuk dipertahankan untuk kokohnya bangsa.
Tiga hal ini dijelaskan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Provinsi Lampung Puji Raharjo saat berbicara di depan para pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Provinsi Lampung di Ballroom Hotel Emersia Bandarlampung, Provinsi Lampung, Kamis (10/11/2022).
Pertama adalah integritas wilayah. Menurutnya Indonesia sampai saat ini masih terjaga kesatuan teroterinya walaupun Indonesia memiliki luas geografis yang sangat luas. Selain itu kepulauan Indonesia juga sangat banyak dan tersebar namun masih tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Banyak negara yang integrasi wilayahnya terpecah menjadi banyak negara yang terjadi di Uni Soviet," katanya memberi contoh nyata hilangnya integrasi wilayah.
Kedua, integrasi kepemimpinan. Integritas ini adalah kesatuan antara pemimpin bangsa dan yang dipimpin atau rakyat. Indonesia, kata Puji Raharjo, sudah teruji mampu melewati proses pemilihan kepemimpinan walaupun terjadi berbagai dinamika yang cukup menyita tenaga dan pikiran.
Ketiga, integritas nilai. "Integritas nilai yang menjadi pekerjaan berat karena menjawab sebuah pertanyaan khususnya yang dilontarkan oleh generasi milenial yakni: Apakah kita berbangsa dan bernegara sudah sesuai dengan agama?" ungkapnya.
Bagi para tokoh agama yang sudah memahami sejarah integrasi agama dan bangsa, tentu tidak ada masalah. Namun, bagi para generasi muda, yang memiliki nalar kritis dan tanpa batas, terus dihantui pertanyaan ini. "Ini menjadi PR bagi kita semua, karena ada yang sudah menemukan jawaban yang tidak tepat," katanya.
Sementara Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung H Mohammad Bahruddin mengatakan bahwa kesatuan dalam berbangsa dan bernegara bisa dipengaruhi oleh black campaign (kampanye hitam). Dalam bahasa agama, black campaign ini disebut sebagai fitnah yang dalam Al-Qur’an disebut pekerjaan yang lebih kejam dari pembunuhan.
Terlebih menghadapi tahun politik, integritas kebangsaan harus terus diperkuat dengan memberi edukasi kepada masyarakat untuk menjadi pemih yang cerdas. Perlu adanya literasi dalam memilih sehingga tidak menjadi pemilih yang emosional dan tidak rasional.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan