Nasional

Ada Penghafal Qur’an di Tiap Bus Kirab Resolusi Jihad NU

Rabu, 21 September 2016 | 14:01 WIB

Ada Penghafal Qur’an di Tiap Bus Kirab Resolusi Jihad NU

Kirab Hari Santri tahun lalu

ADVERTISEMENT BY OPTAD

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Jakarta, NU Online
Sekitar seratus orang akan menjadi peserta Kirab Resolusi Jihad NU2016 mulai dari Bayuwangi (Jawa Timur) sampai ke Cilegon (Banten) dan akan berakhir di Jakarta. Mereka akan menumpangi 5 bus untuk mengantarkan dari satu kota ke kota lain. Meski demikian, ketika di sebuah kota, mereka akan berjalan kaki dalam jarak tertentu berkonvoi bersama warga NU.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, dalam setiap bus akan ada seorang penghafal Al-Quran yang bertugas membaca Al-Qur’an blighaib sepanjang perjalanan.

“Satu bus, ada satu orang pembaca Al-Quran minimal satu kali khataman dari Banyuwangi sampai Jakarta. Kerjaannya baca Al-Quran, berurutan secara bilghaib,” katanya kepada NU Online di gedung PBNU, Jakarta, Senin (19/9).

Ketika ditanya kenapa mesti ada yang membaca Al-Qur’an, menurut dia, itu adalah upaya spiritualitas perjalanan Kirab Resolusi Jihad NU 2016. Begitu juga tahun sebelumnya, di tiap bus ada satu orang penghafal.

Lebih lanjut, Ishfah menjelaskan aspek spiritualitas itu juga dengan menziarahi wali dan kiai. Ia merinci nama wali dan kiai yang akan diziarahi tersebut, yaitu pada hari pertama, setelah bertolak dari Banyuwangi akan ziarah ke makam KH R. As’ad Syamsul Arifin di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Asembagus, Situbondo.

Keesokan harinya, 14 Oktober akan berziarah ke makam Ziarah ke makam KH Abdul Hamid di Pasuruan. Lalu ke makam Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura. Kemudian kembali ke Surabaya, berziarah makam Sunan Ampel.

Setelah itu, peserta kirab menuju ke Jombang. Mereka berziarah ke KH Muhammad Tamim Romli di Rejoso dilanjutkan ke Pesantren Tebuireng. Di pesantren tersebut akan menziarahi 3 tokoh penting NU yaitu Hadratussyaikh KH Hasyim As’ari, KH Wahid Hasyim, dan ke KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kemudian dilanjutkan ziarah ke KH Bisri Syansuri di Denanyar. Disambung kemudian ke Tambakberas, ke makam KH Wahab Chasbullah.

Tujuan ziarah selanjutnya adalah makam Proklamator Kemerdekaan Indonesia Soekarno di Blitar. Kemudian di Ponorogo berziarah ke makam KH Hasan Besari di Tegalsari. Selanjutnya makam KH Ageng Basyariah dan Kyai Muhammad bin Umar di Madiun.

Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kirab Santri Nusantara dengan peserta perwakilan lembaga dan banom NU, juga akan berziarah ke makam-makam KH Muslim Imampura, KH Ali Maksum, KH Munawwir, KH Nur Iman, KH Dalhar Watucongol.

Sementara di Jawa Barat akan berziarah ke makam KH Ilyas Ruhiat dan di Banten ke makam KH Abuya Muhammad Dimyati.

Di kota-kota yang akan dilewati, peserta kirab juga akan bersilaturahim dengan kiai, santri di sejumlah pondok pesantren, serta kantor-kantor PCNU. Kemungkinan jumlah kiai yang diziarahi, akan bertambah. Selain itu, juga akan dilaksanakan santunan kepada dhuafa.

Perjalanan Kirab Hari Santri Nasional tersebut akan berakhir pada tanggal 21 Oktober. Kemudian esok harinya, 22 Oktober akan digelar upacara bendera rencananya di Lapangan Banteng atau Tugu Proklamasi, Jakarta. (Abdullah Alawi)



Terkait