Nasional

Adab Guru dan Murid Menurut Imam Ghazali

Selasa, 25 November 2025 | 12:30 WIB

Adab Guru dan Murid Menurut Imam Ghazali

Ilustrasi murid dan guru saat mengaji di pesantren. (Foto: dokumentasi Pesantren Brabo)

Jakarta, NU Online

Setiap tanggal 25 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pendidik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada momentum istimewa ini, refleksi tentang nilai-nilai pendidikan sangat penting dilakukan, terutama yang berkaitan dengan hubungan guru dan murid. 


Salah satu ulama besar yang memberikan perhatian mendalam pada adab dalam pendidikan adalah Imam Al-Ghazali, tokoh yang dikenal sebagai “Hujjatul Islam”.


Muhammad Ishom mengatakan bahwa terdapat adab tertentu yang harus diperhatikan bagi seorang guru saat berinteraksi dengan murid.


"Dalam interaksinya dengan masyarakat, terutama murid-murid sendiri, seorang guru hendaknya memperhatikan adab-adab tertentu," tulisnya dalam artikel yang berjudul '11 Adab Guru Menurut Imam al-Ghazali, dikutip NU Online pada Selasa (25/11/2025).


Ia kemudian mengutip penjelasan Imam al-Ghazali tentang adab seorang guru terhadap murid dalam kitab risalah al-Ghazali, yang artinya:


"Adab orang alim (guru), yakni: tidak berhenti menuntut ilmu, bertindak dengan ilmu, senantiasa bersikap tenang, tidak takabur dalam memerintah atau memanggil seseorang, bersikap lembut terhadap murid, tidak membanggakan diri, mengajukan pertanyaan yang bisa dipahami orang yang lamban berpikirnya, merendah dengan mengatakan: ‘Saya tidak tahu,’ bersedia menjawab secara ringkas pertanyaan yang diajukan penanya yang kemampuan berpikirnya masih terbatas, menghindari sikap yang tak wajar, mendengar dan menerima argumentasi dari orang lain meskipun ia seorang lawan." Dilansir dari kitab al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 431.


Dalam kutipan tersebut, terdapat 11 poin yang perlu diperhatikan seorang guru saat berinteraksi dengan murid-muridnya, dengan rincian sebagai berikut:

 
  1. tidak berhenti menuntut ilmu;
  2. bertindak dengan ilmu;
  3. senantiasa bersikap tenang;
  4. tidak takabur dalam memerintah atau memanggil seseorang;
  5. bersikap lembut terhadap murid.
  6. tidak membanggakan diri;
  7. mengajukan pertanyaan yang bisa dipahami orang yang lamban berpikirnya;
  8. merendah dengan mengatakan, “Saya tidak tahu.”
  9. bersedia menjawab secara ringkas (sederhana) pertanyaan yang diajukan penanya yang kemampuan berpikirnya masih terbatas;
  10. menghindari sikap yang tak wajar; dan
  11. mendengar dan menerima argumentasi dari orang lain meskipun ia seorang lawan. 


Dengan demikian, tak hanya murid yang harus memiliki adab terhadap guru, namun seorang guru juga memiliki aturan yang perlu diperhatikan saat berinteraksi terhadap muridnya.


Sementara itu, dalam tulisan yang berjudul Sepuluh Adab Murid Terhadap Guru, dosen Fakultas Agama Islam UNU Surakarta tersebut juga menjelaskan tentang adab seorang murid terhadap guru yang menurutnya penting untuk diperhatikan.


"Murid dan orang alim perlu berinteraksi. Oleh karena itu ada adab-adab tertentu yang harus diperhatikan seorang murid terhadap gurunya sebagaimana dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali," ungkapnya.


Ia lantas menuliskan 10 poin tentang adab seorang murid terhadap guru dari kitab al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali halaman 431, sebagai berikut:

 
  1. mendahului menyampaikan salam;
  2. tidak banyak berbicara di depan guru;
  3. berdiri ketika guru berdiri;
  4. tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda.”; 
  5. tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya sewaktu guru di dalam majelis;
  6. tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru;
  7. tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru;
  8. tidak menarik pakaian guru ketika berdiri;
  9. tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah;
  10. tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah. 


Muhammad Ishom juga menekankan kepada seorang murid agar berlaku hormat terhadap guru.


"Seorang murid hendaknya berlaku hormat kepada guru baik dengan sikap-sikap tertentu maupun dengan pandai-pandai menjaga lisan. Ia hendaknya tahu kapan dan bagaimana sebaiknya ia berbicara kepada guru termasuk ketika hendak mengajukan pertanyaan," tutupnya.