Adi Sutrisno Raih Penghargaan Sosok Inspiratif Penanganan Covid-19 dari LPBINU
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 22:00 WIB
Adi Sutrisno (memegang mikrophone) saat sosialisasi pecegahan Covid-19 kepada para siswa. (Foto: dok LPBINU Kediri)
Jakarta, NU Online
Memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day) pada 19 Agustus 2021, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) memberikan penghargaan kepada pribadi inspiratif yang aktif melakukan perlawanan terhadap pandemi Covid-19.
Sosok peraih penghargaan tersebut adalah Adi Sutrisno, Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PC LPBI NU) Kota Kediri, Jawa Timur.
Ketua LPBI PBNU M Ali Yusuf mengatakan peringatan World Humanitarian Day 2021 mengambil tema The Human Race. Tema ini, kata Ali Yusuf, sangat sesuai dengan karakter Adi yang terus melakukan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat dan mendukung masyarakat untuk mengurangi dampak Covid-19 melalui aneka ragam kegiatan.
Adi, pria berusia tiga puluh delapan tahun kelahiran Kota Kediri, Jawa Timur ini dalam merealisasikan gagasannya, melakukan komunikasi dan koordinasi dengan LPBINU Jawa Timur serta LPBI PBNU agar segala aktivitas yang dia rancang dan rencanakan sesuai dengan mekanisme dan protokol yang telah ditetapkan Pemerintah. Adi yang sudah empat tahun menjadi Ketua LPBINU Kota Kediri pun didaulat menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Covid-19 PCNU Kota Kediri.
Ratusan rumah ibadah, rumah warga dan sarana publik di wilayah Kota Kediri dan sekitarnya telah didisinfeksi secara simultan, kemudian telah dibantu pengadaan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, masker kepada jamaah yang melakukan ibadah.
Selain itu, dibuatkan juga protokol jaga jarak dalam ibadah, serta sosialisasi dan edukasi kepada jamaah secara rutin dilakukan agar jamaah selalu waspada terhadap Covid-19 di mana pun mereka berada. Protokol penyelenggaran shalat tarawih, sholat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha diterapkan setelah Adi bersama LPBI NU Kota Kediri melakukan sosialisasi dan edukasi.
Pria yang saat ini menjadi Lurah Burengan, yang sebelumnya menjadi Kasi Percepatan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kediri bersama Relawan LPBINU Kota Kediri membantu kepulangan para santri di beberapa pondok pesantren di wilayah Kota Kediri dengan pengawalan ketat protokol kesehatan ataupun keluarga yang menjemput dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Tim Kesehatan Kota Kediri dan Gugus Tugas Covid-19.
Begitu juga saat aktivitas pondok pesantren akan dimulai dengan kembalinya para santri ke asrama. Adi berkoordinasi dengan beberapa pondok pesantren untuk memastikan sebelum para santri kembali, asrama dan semua fasilitas yang ada di pesantren benar-benar steril dari Covid-19.
Penyemprotan disinfektan, penyiapan masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan, bilik isolasi mandiri, ruang kesehatan disiapkan di setiap pondok pesantren sebelum para santri datang. Para santri yang kembali ke pondok pesantren dibuat beberapa gelombang dan menerapkan pembatasan fisik, pengukuran suhu, sterilisasi barang bawaan dan pengantar dilarang masuk ke asrama.
Editor: Kendi Setiawan