Jakarta, NU Online
Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 di bawah nahkoda Rais 'Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) secara resmi diumumkan di lantai 8 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Rabu (12/1/2022) lalu.
Masa khidmah kepengurusan PBNU adalah lima tahun, hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU Bab VII Pasal 16 sebagai berikut: Masa khidmah kepengurusan sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 adaah lima tahun dalam satu periode di semua tingkatan, kecuali Pengurus Cabang Istimewa selama 2 (dua) tahun.
Gus Yahya saat membacakan surat keputusan (SK) kepengurusan PBNU menjelaskan, kendati pelaksanaan Muktamar ke-34 NU dilaksanakan pada tanggal 23-25 Desember 2021, masa khidmah tidak dihitung dari tahun 2021, melainkan dari tahun 2022. Sebab, pelaksanaan Muktamar di penghujung tahun, sehingga surat keputusan kepengurusan baru dibuat awal tahun 2022.
“Kenapa di sini (surat keputusan) disebutkan masa khidmah 2022-2027, karena walaupun Muktamar diselenggarakan pada tahun 2021, tetapi terselenggaranya tepat di penghujung tahun. Sehingga baru awal 2022, kita bisa membuat surat keputusan penetapan kepengurusan yang secara normatif berlaku sejak tanggal ditetapkannya,” terang pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu beberapa waktu lalu.
“Karena surat keputusan ditetapkan pada tahun 2022 dan secara normatif masa kepengurusan adalah lima tahun, maka susunan PBNU adalah masa khidmah tahun 2022-2027,” imbuhnya.
Pembacaan SK tersebut dihadiri Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib 'Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Musthofa; Prof Nizar Ali; Nusron Wahid; dan Habib Hilal Al-Aidid, serta Sekretaris Jenderal PBNU H Syaifullah Yusuf.
Sementara, KH Miftachul Akhyar secara resmi mengukuhkan kepengurusan PBNU masa khidmah 2022-2027 ini di Balikpapan Sport and Convention Center (Dome), Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).
Pengukuhan tersebut bersamaan dengan pembukaan peringatan Harlah ke-96 NU dengan tema besar ‘Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama: Merawat Jagat, Membangun Peradaban’.
Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Syamsul Arifin