Nasional

Aliansi Perempuan Indonesia Gelar Aksi Tabur Bunga di Polda Metro Jaya

Rabu, 17 September 2025 | 13:30 WIB

Aliansi Perempuan Indonesia Gelar Aksi Tabur Bunga di Polda Metro Jaya

Aliansi Perempuan Indonesia menggelar Aksi Tabur Bunga di depan Polda Metro Jaya, Rabu (17/9/2025). (Foto: NU Online/Mufidah)

Jakarta, NU Online

Aliansi Perempuan Indonesia menggelar aksi tabur bunga di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Rabu (17/9/2025). Aksi ini digelar sebagai bentuk tuntutan agar para demonstran yang ditangkap dalam demonstrasi pada akhir Agustus 2025, segera dibebaskan.


Perwakilan Aliansi Perempuan Indonesia, Mutiara Ika Pratiwi menyampaikan bahwa demonstrasi yang sebelumnya dilakukan oleh generasi Z, buruh perempuan, para ibu, hingga pelajar, bukanlah aksi makar atau terorisme.


“Kami hadir di sini untuk meminta pembebasan kawan-kawan kami, baik itu aktivis seperti Delpedro dan Syahdan, pelajar dan perempuan yang ditahan di Polda Metro Jaya,” tegasnya.


“Penangkapan mereka merupakan bentuk pembungkaman terhadap aspirasi dan kritik rakyat. Padahal, kritik adalah wujud cinta agar negara lebih berpihak kepada rakyat, dan protes bukanlah dosa, melainkan hak yang dilindungi undang-undang,” tambahnya.


Menurutnya, aksi demonstrasi merupakan bentuk luapan rasa frustrasi terhadap kebijakan negara yang tidak menjawab persoalan kemiskinan, minimnya lapangan pekerjaan, perampasan sumber daya alam, pembabatan hutan, serta kekerasan terhadap perempuan.


“Rasa frustrasi itu memuncak karena ketimpangan semakin terlihat ketika para penguasa, pemerintah, DPR, dan pejabat hidup dengan gaji berlimpah, sementara rakyat kesulitan mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.


Aliansi Perempuan Indonesia mengecam tindakan penahanan, pengamanan, hingga intimidasi terhadap para aktivis. Mereka juga menyatakan kemarahan atas penangkapan Delpedro Marhaen serta intimidasi yang dialami kantor Lokataru.


“Protes adalah hak sekaligus kewajiban warga negara untuk bersikap kritis terhadap kebijakan negara. Itulah yang dilakukan Delpedro dan kawan-kawan kita yang lain,” ungkapnya.

Aksi ini diawali dengan penaburan bunga merah dan putih yang dirangkai membentuk tulisan “Bebaskan Kawan Kami!!!” di depan Polda Metro Jaya. Selain itu, belasan tangkai bunga mawar juga diletakkan sebagai simbol protes damai.


Setelah prosesi tabur bunga, orasi-orasi disampaikan secara bergantian oleh para perempuan yang hadir, menyuarakan penolakan terhadap penangkapan dan pembungkaman aspirasi rakyat.


Sebagai tambahan informasi, Aliansi Perempuan Indonesia beranggotakan berbagai organisasi dan media, mulai dari jurnalis, buruh pabrik, akademisi, kelompok dengan keragaman gender dan seksualitas, hingga pekerja rumah tangga.