Nasional

Amalan Baik Menyambut Ramadhan: Bersih-Bersih Rumah dan Tempat Ibadah, Ziarah Kubur, hingga Mandi

Selasa, 25 Februari 2025 | 15:00 WIB

Amalan Baik Menyambut Ramadhan: Bersih-Bersih Rumah dan Tempat Ibadah, Ziarah Kubur, hingga Mandi

Ilustrasi ibadah shalat di Masjid Al-Makmur Raden Saleh Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ada beberapa amalan-amalan baik yang bisa dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Di antara amalan baik tersebut ialah berziarah ke makam orang tua atau keluarga yang sudah meninggal dengan mendoakan sekaligus membersihkan makam mereka.

 

Mengutip tulisan Ulil Hadrawy di NU Online, berikut ini beberapa amal baik yang bisa dilakukan menyambut Ramadhan.


Pertama, berziarah ke makam orang tua, kirim doa dan membersihkan kuburan keluarga. Mengirim doa untuk mereka yang sudah wafat, oleh sebagian daerah dikenal dengan istilah kirim dungo poso (doa puasa), yaitu mengirim doa untuk para leluhur dan sekaligus bertawasul kepada mereka semoga diberi keselamatan dan berkah dalam menjalankan puasa selama sebulan. 


Tawasul dalam berdoa merupakan anjuran dalam Islam. Sebagaimana termaktub dalam Surat al-Maidah ayat 35:


  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ   


Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. al-Maidah: 35)


Diriwayatkan pula dari sahabat Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulallah Muhammad saw ketika menguburkan Fatimah binti Asad, ibu dari sahabat Ali bin Abi Thalib, Rasulullah berdoa :  


  اَللَّهُمَّ بٍحَقٍّيْ وَحَقِّ الأنْبٍيَاءِ مِنْ قَبْلِيْ اغْفِرْلأُمِّيْ بَعْدَ أُمِّيْ   


Artinya: Ya Allah dengan hakku dan hak-hak para nabi sebelumku, Ampunilah dosa ibuku setelah  Engkau ampuni ibu kandungku. (HR.Thabrani, Abu Naim, dan al-Haitami) dan lain-lain.


Kedua, membersihkan tempat ibadah. Salah satu amal baik menyambut Ramadhan adalah membersihkan tempat ibadah. Masjid dan mushala mulai berbenah diri untuk menyambut, tarawih, tadarus, dan buka bersama.


Membersihkan tempat ibadah bisa dimulai dengan menyapu halaman, membersihkan lantai, kebersihan karpet dan alas shalat dengan vacum cleaner atau alat pembersih lain. Menjemur karpet dan alas shalat di bawah sinar matahari minimal 2 jam. Membersihkan debu di jendela, rak dan setiap sudut. 


Islam sangat memerhatikan kesucian dan kebersihan pemeluknya, khususnya tatkala dalam melaksanakan ibadah. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 222:


اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ 


Artinya: "... Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS Al-Baqarah: 222)


Ketiga, mandi dan membersihkan rumah. Sebelum puasa ramadhan disunnahkan untuk mandi sunnah. Dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri (1/81) dijelaskan:


و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة...ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك

 
Artinya, “Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam Al-Adzra’i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjemaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu.” 


Membersihkan diri merupakan sunnah dari Rasulullah. Nabi Muhammad setiap hari membersihkan diri dan terlihat rapi. Sehingga alangkah indahnya ketika menyambut Ramadhan, meningkatkan kebersihan diri dan tempat tinggal. 


Rumah atau tempat tinggal adalah cerminan dari kehidupan seseorang. Ketika rumah bersih dan rapi, ibadah puasa Ramadhan pun menjadi semangat dan penuh energi positif. Allah SWT menyukai tempat-tempat yang bersih. Hal ini disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:


إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ , نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ , كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ , جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ , فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ


Artinya: "Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kekayaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR Tirmidzi)


Dalam redaksi hadits yang lain, Rasulullah menjelaskan tentang anjuran membersihkan halaman rumah. Berikut haditsnya:


طَهِّرُوا أَفْنِيَتَكُمْ ، فَإِنَّ الْيَهُودَ لَا تُطَهِّرُ أَفْنِيَتَهَا " . أخرجه الطبراني"


Artinya: "Sucikanlah halamanmu, karena orang Yahudi tidak menyucikan halamannya." (HR Thabrani dalam Al Mu'jam Al-Awsat) (4057)


Berangkat dari hadits ini, membersihkan diri dan rumah untuk menyambut Ramadhan adalah perbuatan baik dan memiliki dasar kuat untuk dilakukan. Hal tersebut bisa dilihat dalam catatan sejarah tentang Rasulullah yang tampil rapi dan bersih. Setiap hari Kamis atau Jum'at, Rasulullah memotong bulu halus di pipi, memotong kuku, merapikan rambut serta memakai minyak wangi.