Dua Bentuk Lafal Shalawat dan Salam untuk Nabi
NU Online Ā· Senin, 7 April 2025 | 18:00 WIB
Jakarta, NU Online
Allah swt memerintahkan orang-orang beriman agar melangitkan shalawat untuk Nabi Muhammad saw. Hal demikian ditegaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 56.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya," demikian terjemah Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56.
Baca Juga
Membaca Shalawat untuk Nabi
Ustadz Alhafiz Kurniawan menyampaikan bahwa ulama mengajarkan untuk beradab kepada para nabi dan rasul. Untuk itu, mereka mengingatkan agar tidak sembarangan menggunakan lafal doa untuk para nabi dan rasul.Ā
"Mereka membatasi shalawat dan salam sebagai lafal doa yang layak bagi para nabi dan rasul sebagai bentuk adab atau penghormatan untuk mereka," tulisnya dalam artikelĀ NU Online yang dikutip pada Senin (7/4/2025).
Ustadz Alhafiz menegaskan bahwa lafal shalawat dan salam dapat dilakukan dengan fiāil madhi atau fiāil amr.Ā
Dengan fiāil madhi, Ustadz Alhafiz memberikan lafal shalawat dan salam sebagai berikut:Ā Ā
Ā ŁŁŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł
Wa shallallÄhu āalÄ sayyidinÄ Muhammadin wa āalÄ ÄlihÄ« wa shahbihÄ« wa sallama
Adapun dengan fiāil amr, Ustadz Alhafiz mencontohkan lafal shalawat dan salam sebagai berikut.
Ā Ų§ŁŁŁŁŁ ŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ
AllÄhumma shalli wa sallim wa bÄrik āalÄ sayyidinÄ Muhammadin wa āalÄ ÄlihÄ« wa shahbihÄ«
Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) itu menegaskan bahwa struktur ini memang tidak baku. Sebagian orang membaca shalawat, salam, dan juga lafal berkah. Sebagian orang tidak menggunakannya.
"Ada orang yang menempatkan kata salam di awal. Sementara sebagian orang meletakannya di akhir," tulisnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa lafal shalawat dan salam memang kemudian banyak diperkenalkan oleh para ulama. Namun yang jelas, dalam berdoa, shalawat dan salam dalam hal duaāiyyah bagi para nabi dan rasul yang bisa digunakan.
"Kita tidak boleh menggunakan ārahimahullÄh atau rahimahumullÄhā, āradhiyallÄh āanhu atau āanhumā, atau ākarramallÄhu wajhahÅ« atau āanhum"," katanya.
Pandangan demikian ia merujuk pada pendapat Syekh Muhammad Nawawi Banten dalam kitabnya, Kasyifatus Saja.
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua