Nasional

Amalan Khusus Dibaca Setelah Jumatan: Dicukupkan Rezeki dan Diampuni Dosa

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00 WIB

Amalan Khusus Dibaca Setelah Jumatan: Dicukupkan Rezeki dan Diampuni Dosa

Ilustrasi Jumat. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Jumat merupakan hari istimewa yang perlu diisi dengan kegiatan yang istimewa pula. Selain dianjurkan untuk membaca surat-surat khusus, usai shalat Jumat atau Jumatan, Nabi juga memberikan teladan dengan membaca wirid tertentu.


Syekh Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi menjelaskan bahwa disunnahkan membaca Surat Al-Fatihah, surat Al-Ikhlas (Qul hu), Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tujuh kali selepas salam shalat Jumat tanpa mengubah posisi kaki. Hal demikian termaktub dalam karyanya Hasyiyatus Syarqawi ala Tanqihil Lubab.


Demikian dijelaskan Ustadz Alhafiz Kurniawan dalam artikelnya berjudul Amalan Khusus Rasulullah saw Seusai Jumatan yang dikutip NU Online pada Jumat (26/12/2025).


Tidak berhenti di situ, tetapi perlu dilanjutkan dengan membaca lafal berikut sebanyak 4 kali.


يا غني يا حميد يا مبدئ يا معيد يا رحيم يا ودود أغنني بحلالك عن حرامك وبفضلك عمن سواك


Ya Ghaniyyu ya Hamid, ya Mubdi’u ya Mu‘id, ya Rahimu ya Wadud. Aghnini bi halalika ‘an haromik, wa bifadhlika ‘amman siwak.


Artinya, "Hai Tuhanku Yang Maha Kaya Lagi Maha Terpuji, Yang Maha Memulai Lagi Kuasa Mengembalikan, Yang Maha Penyayang Lagi Maha Kasih, Cukupkan aku oleh pemberian-Mu yang halal, bukan yang haram. Dan puaskan aku oleh kemurahan-Mu, bukan selain-Mu."


Dijelaskan bahwa membaca amalan tersebut dapat mendatang fadilah keutamaan kecukupan rezeki dari Allah swt dan diampuni segala kesalahannya.


"Siapa saja melazimkan amalan ini, niscaya Allah cukupkan dan berikan rezeki kepadanya dari mana yang ia tidak perhitungkan sebelumnya; Allah ampuni dosanya baik yang lewat maupun yang datang; serta Allah pelihara sikap beragamanya, kehidupan dunianya, keluarganya, dan anaknya," tulis Alhafiz mengutip Asy-Syarqawi.


Hal demikian juga, lanjutnya, disebutkan Ibnu Hajar dan Al-Khotib. Bahkan, mengutip Al-Hafni, doa tersebut berasal dari hadits sahih dari Rasulullah saw. Keterangan serupa juga disampaikan Imam Nawawi dalam karyanya yang memuat doa dan zikir-zikir, Al-Adzkar.


Selain amalan di atas, Ustadz Alhafiz Kurniawan juga menyajikan amalan syair anggitan Abu Nawas. Anjuran membaca syair ini diungkapkan Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi dalam karyanya I‘anatut Tholibin mengutip ucapan Syekh Abdul Wahhab Sya’roni.


"Dari Syekh Abdul Wahhab Sya’roni--semoga Allah memberikan maslahat kepada kita berkat Syekh Wahhab--bahwa siapa saja yang melazimkan dua bait ini setiap hari Jumat, maka Allah akan ambil ruhnya dalam keadaan Islam tanpa ragu sedikit pun," tulis Alhafiz mengutip Sayyid Bakri dalam artikelnya berjudul Amalan Mustajab Seusai Jumatan.


Adapun syairnya adalah sebagai berikut.


إِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا   وَلَا أَقْوَى عَلَى نَارِ الجَحِيْمِ

فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ   فَإِنَكَ غَافِرُ الذَنْبِ العَظِيْمِ


Ilahi lastu lil Firdausi ahla # Wa la aqwa ala naril jahimi / Fa hab li taubatan waghfir dzunubi # Fainnaka ghafirudz dzanbil ‘azhimi.


Artinya, "Tuhanku, aku bukanlah penghuni yang pantas surga-Mu. Aku pun tidak sanggup masuk neraka. Karena itu, bukalah pintu tobat-Mu. Ampunilah segenap dosaku. Karena sungguh Engkau ialah Zat yang maha pengampun."


Syekh Wahhab sendiri tidak menyebutkan berapa kali membaca syair tersebut. Namun, lanjut Alhafiz, Sayid Bakri mengutip pendapat sebagian ulama yang mengamalkan syair tersebut, yakni dibaca sebanyak lima kali setelah mengerjakan shalat Jumat.


"Kalau hanya membaca lima kali setiap pekan, amalan ini dengan faidahnya yang luar biasa tampaknya ringan. Artinya, sayang kalau dilewatkan begitu saja. Syair ini bisa dibaca sebelum meninggalkan sajadah Jumatan. Setelah Ashar pun tidak menjadi masalah," pungkas Ustadz Alhafiz.