Nyai Hj Sinta Nuriyah menghadiri soft launching arsip foto Gus Dur yang dilakukan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
Istri Gus Dur, Nyai Hj Sinta Nuriyah, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa foto-foto yang diarsipkan dengan baik dapat bercerita banyak hal kepada banyak orang.
"Apakah bercerita, berbicara tentang ide bagus, masalah kenegaraan, atau segala sesuatu tentang kemanusiaan. Itu bisa diketahui kalau ada pengarsipan yang baik," katanya.
Menurutnya, foto-foto tersebut dapat menjadi bahan penelitian guna menemukan berbagai hal tentang Gus Dur, khususnya pelajaran penting darinya.
Lebih lanjut, dari dokumentasi itu juga masyarakat akan tahu siapakah tokoh-tokoh yang ada di Indonesia dan apa saja yang telah dilakukan, apa yang bisa dijadikan pegangan.
"Manfaatnya tidak hanya untuk masyarakat sekarang tapi juga untuk generasi masa mendatang," jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala ANRI M Taufiq mengungkapkan bahwa arsip sebetulnya memiliki tiga dimensi, yakni dimensi masa lalu, kini, dan akan datang.
"Dimensi masa lalu. Seorang Gus Dur punya masa lalu. Di balik masa lalu, masa kini. Foto arsip itu bisa berbunyi. Ada korelasinya gak masa kini. Dimensi ketiga adalah future. Belajar dari potret masa lalu," ujarnya.
Selain foto, Taufiq juga berharap ANRI dapat dipercaya untuk mengolah arsip-arsip lainnya. "Bahwa selain arsip foto, kita juga berharap arsip lain juga," ungkapnya.
Syarif Hidayat, Direktur Bidang Pengolahan ANRI, menyampaikan bahwa semua barang yang diterima oleh ANRI tidak dapat langsung dinikmati oleh masyarakat. Tetapi, harus diolah dan melalui tahapan preservasi lebih dahulu.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai lembaga yang bersinggungan dengan Gus Dur, seperti Yayasan Bani KH Abdurrahman Wahid, Pojok Gus Dur, Jaringan Gusdurian, Wahid Foundation, Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanities Universitas Indonesia, Yayasan Puan Amal Hayati, Barisan Kader (Barikade) Gus Dur, dan sebagainya.
Sebagai informasi, 12 ribu lembar foto lainnya akan diolah oleh ANRI tahun depan. (Syakir NF/Abdullah Alawi)